Wednesday, April 08, 2015

Album Bandoeng En Omstreken 1845-1910an

[No. 353]
Judul : Album Bandoeng en Omstreken 1845-1910an
Penulis : Sudarsono Katam
Penerbit : Khazanah Bahari
Cetakan : I, Februari 2015
Tebal : 250 hlm
ISBN : 978-602-14732-6-9

Sebagai sebuah bukti sejarah, foto adalah salah satu dokumen sejarah yang akurat karena mampu memperlihatkan kondisi visual dari sebuah obyek tertentu di masa lampau. Buku ini merupakan sebuah album foto sejarah yang menampilkan panorama Bandung dan sekitarnya (Bandoeng en omstreken) di tahun 1845-1910an yang disusun oleh Sudarsono Katam yang kerap menulis buku-buku tentang Bandung tempo doeloe.

Buku ini menyajikan lebih dari 250 foto yang diambil dari berbagai literatur dan kartu pos di masa lampau yang merupakan karya pionir fotografer di Hindia Belanda (Indonesia) sejak tahun 1845-1910an. Menurut penulis pemilihan periode ini sengaja dilakukan karena pada masa itu kita akan melihat panorama Kota Bandung dan sekitarnya yang pada masa itu masih begitu asri, bersih, dan hijau. Pembangunan kota Bandung sendiri mulai menggeliat pada tahun 1910 hingga menjelang 1920 dimana setelah itu Bandung memasuki masa keemasannya di era 1930an.








Album foto dalam Buku ini dibagi menjadi tiga bagian besar, yang pertama tentang Panorama Bandung dimana kita akan melihat panorama jalan Grote Postweg (Jl Asia Afrika) dan alun-alun Bandung, Bragaweg, Pasar Baroeweg, Kebon Jukut, sekolah, stasiun kereta api, rumah residen, sungai Cikapundung, Seputar kota, dan Seni Budaya yang menampilkan foto-foto pagelaran seni, upacara festival, foto pernikahan, dll)



Di bagian Warga Bandung terdapat foto-foto pemuka Kabupaten yaitu Bupati Bandung (RAA Wiranatakoesoema III, IV, R.A Koesoemadilangga, Wedana Cisondere, jaksa Bandung (1870). Lalu ada pula foto para tokoh asing yaitu Mijnheer Gerstaeker, Franz Willem Junghuhn, dan dr. Issac Groneeman (1832-1912) yang merupakan satu-satunya dokter di kawasan Bandung dan sekitarnya pada masa itu.  Selain itu ada pula foto-foto penduduk Bandung di masa itu plus tabel komposisi penduduk kota Bandung 1846-1920.


Di bagian akhir "Sekitar Bandung" menampilkan foto-foto panorama wilayah Cimahi, Lembang, Situ Patenggang, Air Terjun, Jaringan Rel Kereta Api, pegunungan, Pedesaan, dan panorama sekeliling Bandung seperti situ Jatinangor, Pangalengan, Alun-alun Banjaran, Cicalengka, dll.

Secara keseluruhan semua foto dalam buku ini sangat menarik karena memberikan kita visualisasi kota Bandung dan sekitarnya sebelum kota Bandung mengalami masa emasnya. Walau sebagian besar foto-fotonya tersaji secara tajam namun ada juga beberapa foto yang agak buram. Hal ini bisa dimaklumi karena mungkin kondisi foto asli yang sudah tidak baik lagi karena termakan usia atau beberapa foto kecil yang diperbesar sehingga gambarnya agak pecah. Mungkin sebaiknya buku ini dicetak di atas kertas art paper agar kualitas fotonya dapat tersaji dengan sempurna namun jika hal ini dilakukan tentunya harga buku akan semakin mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat luas. 


Tidak hanya menampilkan foto, masing-masing bagian dan foto diberi keterangan yang singkat namun padat informasi sehingga membantu pembaca mengetahui latar dari setiap bagian dan foto-fotonya. Sayangnya ada satu foto yang kurang lengkap keterangannya yaitu pada foto  Mijnheer Gerstaeker yang hanya disebutkan bermukim di lembang tetapi sering ke Bandung.


Selain foto beserta keterangan, di bagian Pendahuluan kita akan mengetahui sejarah perkembangan fotografi di Hindia Belanda yang dimulai pada tahun 1841 ketika pemerintah Hindia Belanda mendatangkan dr. Jurrian Munnich (1817-1865) untuk melakukan pemotretan di Hindia Belanda terutama di Jawa. Setelah Jurrian fotografer-fotografer lain berdatangan antara lain Walter Bentley Woodbury dan James Page yang tiba di Batavia pada tahun 1857, mereka berdua dianggap sebagai peletak tonggak pendokumentasian segala sesuatu di Hindia Belanda sehingga foto menjadi bagian dokumen kesejarahan Belanda.  Lalu ada pula sedikit tentang Kassian Cephas (1844-1912) fotografer pribumi pertama. Sayangnya di bagian ini tidak disebutkan satu pun fotografer abad ke 19 yang tinggal dan membuka studio foto di Bandung. Apakah memang di saat itu belum ada fotografer yang bermukim dan membuka usahanya di Bandung?

Sebagai sebuah album foto Bandoeng periode 1845-1910an buku ini sangat baik untuk memahami secara visual Bandung di abad ke 19. Seperti kita tahu sebagian besar foto-foto Bandoeng tempo doeloe yang sering kita lihat baik di buku, majalah, koran, internet, dll berasal dari abad ke-20, terutama di tahun 1920-1930an ketika kota Bandung mengalami masa emas dalam pembangunan fisiknya. Karenanya buku ini dapat menjadi sangat berharga sebagai sumber referensi dalam melihat kota Bandoeng tempo doeleo sebelum memasuki masa emasnya.

(Kantor Pos Bandung 1900an)

Buku ini juga dapat menjadi pembanding untuk situasi kota Bandung dulu dan kini. Dan seperti kata penulisnya semoga buku ini dapat memotivasi pembaca untuk bersama-sama lebih mencintai, memelihara, menjada, da melestarikan warisan (heritage) kota Bandung sebagaimana diamanahkan leluhur kepada warga kota dan generasi selanjutnya.

@htanzil

3 comments:

Arif Abdurahman said...

Wah seru nih kang, ada penjelasan sejarah fotografinya. Lagi ada proyek pribadi buat bikin sejarah fotografi di Bandung. Berarti kudu punya buku terbarunya Pak Katam ini.
Oh bukan pake kertas glossy ya?

htanzil said...

ya, sayangnya pakai kertas biasa jadi foto2nya tampak kurang sempurna.

ibu winda said...

kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4 angka 7830 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di no (((082-313-336-747)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
juta, wassalam.


dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....







Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


1"Dikejar-kejar hutang

2"Selaluh kalah dalam bermain togel

3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..







Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082-313-336-747)))




atau klik langsung di KLIK DSINI BOCORAN TOGEL



angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/



angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/



angka GHOIB; malaysia



angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/



angka GHOIB; laos