Judul :
Fiksi Lotus - Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia. Vol.1
Fiksi Lotus - Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia. Vol.1
Penerjemah : Maggie Tiojakin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, April 2012
Tebal : 184 hlm
Fiksi Lotus merupakan sebuah buku kumpulan cerpen yang terdiri
dari 14 cerita pendek klasik yang diterbitkan pada tahun 1884-1957 karya para
sastrawan dunia, beberapa penulis terkenal yang namanya familiar ada di buku
ini antara lain O Henry, Ernest Hemingway,
Franz Kafka, Anton Chekov, Jean Paul Sartre, dan lainnya, namun ada juga nama-nama
yang mungkin bagi sebagian orang masih asing seperti John Collier, Stephen
Crane, Saki, dll.
Sebagai cerpen pembuka kita disuguhkan oleh cerpen misteri
berjudul Teka-Teki karya Walter De La
Mare yang menceritakan seorang nenek dengan tujuh cucunya yang sedang berlibur
di rumah tuanya. Semua cucunya diizinkan untuk bermain di seluruh ruangan
kecuali sebuah kamar kosong di lantai atas
dimana terdapat sebuah peti kayu tua misterius. Ketujuh anak-anak itu
rupanya tak mengindahkan larangan neneknya sehingga satu persatu menghilang
secara misterius dibalik peti tua
tersebut.
Selanjutnya pembaca akan disuguhkan dengan cerpen-cerpen
dengan keragaman bentuk dan tema. Semua cerpen dalam buku ini menarik untuk
disimak. Untuk cerpen bertema cinta kita
bisa membaca cerpen Pemberian Sang Magi karya O Henry yang menceritakan bagaimana
sepasang suami istri merelakan benda kesayangannya dijual untuk memberikan kado
natal bagi pasangannya.
Jika kita ingin membaca cerpen yang diangkat dari kisah
biasa namun disajikan dengan menarik, cerpen Gegap Gempita karya sastrawan Rusia Anton Chekov yang diterbitkan
pertama kalinya pada tahun 1884, dan cerpen Dering
Telpon karya Dorothy Parker, penulis, penyair, dan penulis naskah yang
naskah-naskah filmnya sempat memenangkan piala Oscar.
Cerpen Gegap Gempita
menceritakan begitu antusiasnya seorang
prajurit ketika menemukan namanya muncul
di koran sehingga ia tak sabar untuk mengumumkan kemunculan namanya di koran
pada semua orang. Di cerpen ini Anton Chekov membuktikan keahliannya membuat
kisah yang sangat pendek namun meninggalkan kesan mendalam pada pembacanya
karena pembaca seolah dapat ikut merasakan betapa bahagianya si tokoh dalam
cerpen ini ketika namanya muncul di
koran meskipun itu sebuah berita kecelakaan
kecil yang menimpa dirinya.
Cerpen Dering Telepon
karya Dorothy Parker juga diangkat dari keseharian yang mungkin pernah kita
pernah alami yaitu menunggu dering telepon dari sang kekasih. Lewat cerpen ini
kita dapat merasakan kegelisahan sang tokoh yang sedang galau menanti dering
telepon kekasihnya.
Yang tak boleh dilewatkan adalah cerpen karya Jean Paul
Sartre, filsuf Prancis berjudul Menjelang
Fajar, ini merupakan cerita pendek terpanjang (55 hlm) di buku ini. Dalam
cerpen ini Sartre berkisah tentang 3 orang narapidana dalam satu sel yang sedang menunggu eksekusi
mati. Dalam sel tersebut juga disertakan seorang dokter yang ditugaskan unuk
memantau perkembangan fisik dan psikis dari ketiga tawanan yang hendak dihukum
mati tersebut.
Buku yang diterjemahkan dengan sangat baik ini ditutup
dengan cerpen Kalung Mutiara karya W.
Somerset, penulis Inggris yang dikabarkan merupakan satu-satunya penulis dengan
bayaran tertinggi dalam periode 1930an. Dalam cerpennya ini Somerset menceritakan
seorang pembantu rumah tangga yang membeli kalung mutiara bernilai ribuan
ponsterling hanya dengan 15 shilling
saja akibat kelalaian penjual tokonya.
Secara keseluruhan seluruh cerpen-cerpen dalam buku ini sangatlah
menarik. Tampaknya cerpen-cerpen yang dipilih untuk dimasukkan di Vol.1 buku
ini pas dengan selera saya, buktinya saya yang tidak begitu menyukai membaca
cerpen dibuat terpukau oleh kisah dan cara penuturan yang beragam dari para
penulis klasik dunia ini.
Sebagai pelengkap, di lembar-lembar terakhir buku ini penyusun menyertakan keterangan tentang penulis, berupa biografi mini yang ringkas yang mengungkap fakta-fakta penting tentang jati diri penulis.
Selain itu ada pula keterangan berupa sejarah penerbitan masing-masing cerita pendek yang terkumpul di buku ini meliputi judul dalam bahasa Inggris dan pertama kalinya karya-karya tersebut diterbitkan.
Sebagai pelengkap, di lembar-lembar terakhir buku ini penyusun menyertakan keterangan tentang penulis, berupa biografi mini yang ringkas yang mengungkap fakta-fakta penting tentang jati diri penulis.
Selain itu ada pula keterangan berupa sejarah penerbitan masing-masing cerita pendek yang terkumpul di buku ini meliputi judul dalam bahasa Inggris dan pertama kalinya karya-karya tersebut diterbitkan.
Karena seluruh cerpen dalam buku ini berasal dari cerpen-cerpen yang terdapat dalam situs Fiksi Lotus yang dikelola oleh penyusun buku
ini, maka terbersit pertanyaan apa yang mendasari penyusun untuk memilih ke 14
cerpen untuk dimasukkan dalam bukunya ini? Dalam kata pengantarnya, penyusun
tak menjelaskan secara rinci, penyusun hanya mengemukakan bahwa “Karya-karya yang terlampir di sini lebih
dari cukup untuk mewakili prinsip terbentuknya Fiksi Lotus yang mengutamakan
kualitas di atas kuantitas, visi di atas misi, dan fungsi di atas estetika”
(hlm ix)
Jadi apa benang merah dari ke 14 cerpen dalam buku ini? Tampaknya
penyususun memberi kebebasan pada pembacanya untuk mencari sendiri benang merahnya
berdasarkan imajinasi masing-masing
pembacanya.
Karena buku ini dilabeli dengan Vol.1 maka tentunya kelak
akan ada vol.2, 3, dan seterusnya. Saya sendiri tadinya berharap ada pembagian
yang jelas dari vol.1 ini misalnya disusun berdasarkan tahun terbit, tema, asal
penulis (penulis Eropa, Asia, Amerika, dll). Sehingga di volume-volume
selanjutnya merupakan kelanjutan dari volume pertama.
Dengan pembagian yang jelas antar volumenya kelak ketika
Fiksi Lotus telah diterbitkan dalam beberapa volume maka hal ini akan
memudahkan pembaca untuk mencari cerpen-cerpen diinginkannya berdasarkan
volume-volume tersebut. Misalnya volume 1 untuk cerpen dari penulis-penulis
Eropa, volume dua untuk penulis2 Amerika, dan seterusnya.
Terlepas dari hal tersebut kehadiran Fiksi Lotus dalam
bentuk buku ini patut mendapat apresiasi dari para pembaca dan sastrawan kita.
Semoga buku ini bisa menjadi buku referensi bagi pembaca, pengamat sastra,
penulis, atau calon penulis yang tentunya membutuhkan sumber-sumber referensi
terbaik sebagai medium pembelajaran dan pembangkit inspirasi bagi perkembangan
genre cerita pendek tanah air.
KATA PENGANTAR – Maggie Tiojakin
TEKA-TEKI – Walter De La Mare
RAMUAN CINTA – John Collier
SANG AYAH – Bjornstjerne Bjornson
PEMBERIAN SANG MAGI – O Henry
MENEMBUS BATAS – Saki
DILEMA SANG KOMANDAN – Stephen Crane
PERSINGGAHAN MALAM – Ernest Hemmingway
GEGAP GEMPITA – Anton Chekov
CHARLES – Shirley Jackson
DERING TELEPON – Dorothy Parker
PESAN SANG KAISAR – Franz Kafka
REPUBLICK – Naguib Mahfouz
MENJELANG FAJAR – Jean-Paul Sartre
KALUNG MUTIARA – W.Somerset Maugham
TENTANG PENULIS
SEJARAH PENERBITAN
Dering Telepon itu yang ceritanya orang yang mau nelepon hotel trus salah sambung mulu yak?
ReplyDelete@ Milo : Bukan, ceritanya orang yang sedang galau menunggu telepon dari kekasihnya.
ReplyDeleteIkut menyimak artikelnya gan :-)
ReplyDeleteSalam,
A good post ,support it To write a good blog, you only need to writing from your own experiences.Tods Handbags As an internet marketer who may be dealing with the "Make Money Online" niche, your biggest content asset, is the experience you have had in this are.Tods Croco Bags
ReplyDeleteCara Aday Ex'alova menyimak dan mengomentari
ReplyDeleteitu bukunya jika dibaca sampai finish berapa lama ya???