Tuesday, April 30, 2013

Merupa Buku by Koskow


No : 307
Judul : Merupa Buku
Penulis : Koskow
Penerbit : LKiS
Cetakan : I, Mei 2009
Tebal : 247 hlm

 

"Don't judge book by its cover"

Ya, kita tidak dapat menilai bagus tidaknya sebuah buku hanya berdasarkan kaver buku semata namun walaupun demikian kover buku tidak dapat diabaikan begitu saja terlebih bagi penerbit karena selain dapat mencerminkan isi dari sebuah buku, kaver buku juga berfungsi sebagai salah satu alat marketing yang ampuh untuk memikat calon pembeli.

Apakah fungsi sampul buku hanya sebagai pemikat buku saja? ternyata tidak, lewat buku ini, Koskow (FX. Widyatmoko) yang juga adalah seorang perupa kaver buku mengungkapkan bahwa selain sebagai pemikat, kaver buku juga merupakan sebuah karya seni dimana melaluinya kita dapat melihat peristiwa sosial budaya yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung terekam dalam kaver buku.

Berangkat dari pemikiran seperti itulah penulis menuangkan hasil pengamatannya pada dunia kaver buku  lewat buku ini. Sebuah buku langka karena  inilah satu-satunya buku yang secara khusus membahas mengenai kaver  buku di Indonesia  khususnya yang  membahas kaver-kaver buku yang dihasilkan seniman-seniman Jogya di masa booming lahirnya penerbit-penerbit  alterantif Jogya di tahun 90an hingga awal tahun 2000-an.


Buku ini dibagi menjadi empat bagian utama, 1) fenomena, 2) media, 3) pameran, dan 4) pengalaman. Pada bagian pertama penulis menelisik dunia kaver buku dalam ruang sosial budaya antara lain mengenai peta kekuatan kaver buku penerbit alternatif Yogyakarta di tahun 1990-an yang melibatkan seniman-seniman Yogya dalam menggarap kaver buku. Di bagian ini penulis mencoba mengaitkan seni lukis surealisme Yogyakarta dan kaver buku-buku penerbit alternatif  yang secara tidak langsung telah mengenalkan dan mendekatkan dunia seni rupa kepada publik.

Tidak hanya kaver depan di bagian ini juga penulis membahas mengenai kaver belakang buku yang merupakan ruang beragam kepentingan . Di bagian ini juga disertakan tentang kaver buku sebagai ruang kesenian yang mendobrak kemapanan dan menggerakkan seni sebagai media penyadaran dan menumbuhkan sikap kiris bagis masyarakat luas. Selain itu ada pula  kajian tentang jurnal BALARIUNG (UGM) edisi.34//Th.XVI/2001 yang mengulas maraknya penerbitan buku tahun 1990-an sampai reformasi sebagai tambahan dalam memperluas wawasan perbukuan

Pada bagian media, dikupas mengenai kaver buku sebagai sebuah media komunikasi yaitu desain komunikasi visual dimana dibahas mengenai disiplin kaver buku, seniman kaver buku, ilustrasi dalam buku, dan peran komputer bagi dunia penerbitan dan perancangan kaver buku.  Setelah berkembangnya pemakaian komputer maka penerbit, percetakan, dan perancangan kaver tidak lagi berada dalam satu atap karena desain kover buku bisa diorder kepada para desainer lepas yang mengerjakan desainnya di rumahnya masing-masing. Dengan demikian peran serta masyarakat untuk terlibat dalam dunia penerbitan semakin terbuka luas.

Di bagian ketiga yaitu bagian pameran berisi tulisan-tulisan yang membahas tentang pameran buku yang diselenggarakan IKAPI YOgyakarta pada tahun 2005 dan 2006 dan pameran poster buku penerbit Yogyakarta (2006). Bagian keempat yang merupakan bagaian akhir dari buku ini berisi refleksi, wawancara dengan perupa buku,  dan pengalaman praktis penulis dalam menekuni dunia perancangan kaver buku.

Secara keseluruhan buku ini berhasil mengungkap dunia kaver buku penerbit alternatif Jogya di era 90 hingga awal 2000. Melalui buku ini kita akan mengetahui apa yang melatarbelakangi tumbuhnya industri penerbitan rumahan di Jogya pada masa itu dan bagaimana masuknya nuansa seni dalam kaver buku seperti yang pernah dilakukan penerbit Pustaka Jaya di tahun  1970-an. 

Yang menjadi kelemahan dari buku ini adalah kurang sempurnanya visualisasi dari cover-cover buku yang dibahas. Semua contoh kaver buku dalam buku ini tersaji dalam ukuran yang kecil (3x2 cm) dan tanpa warna sehingga bagi pembaca awam yang belum pernah melihat wujud asli dari kover-kover buku yang dibahas dalam buku ini tentunnya akan kesulitan dalam memahami berbagai ulasan estetis yang disampaikan penulis.

 (visusalisasi kaver buku dalam Merupa Buku)

Mungkin visualisasi yang sangat sederhana dalam buku ini dimaksudkan agar buku ini menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat luas, Buku ini tentnunya akan menjadi sangat mahal jika semua contoh kaver yang dibahas disajikan secara berwarna seperti layaknya buku seni. Jika memang demikian kalaupun dibuat hitam putih alangkah baiknya jika visualisasinya dibuat lebih besar sehingga lebih ramah mata dan pembaca lebih terbantu dalam memahami apa yang dimaksud penulis dalam memaknai kover-kover buku tersebut.

Karena tulisan-tulisan dalam buku ini awalnya dirancang sebagai  artikel di media massa maka terjadi  beberapa pengulangan gambar dan bahasan. Di satu sisi hal ini baik karena pembaca akan selalu diingatkan dengan apa yang telah didapat di bab-bab sebelumnya namun di sisi lain hal ini dapat menimbulkan kebosanan, seandainya penulis merevisi tulisan-tulisannya sehingga tidak terjadi berkali-kali pengulangan gambar dan bahasan tentunya buku ini akan terlihat lebih terstukrtur.

Terlepas dari hal di atas  buku ini mengupas dunia perupaan kaver buku dengan baik. Penulis yang juga seorang seniman kaver buku dengan piawai mengumpulkan fakta-fakta menarik dari dunia penerbitan dan kaver buku, menginvestigasi sepak terjang perancang kaver buku, memetakan aktivitas mereka dan melakukan pembahasan atas kaver-kaver buku yang menarik secara mendetail dari kacamata seorang seniman grafis.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya buku ini akan sangat bermanfaat bagi para pecinta buku, pengamat dunia buku, terlebih bagi mereka yang tertarik pada desain kaver buku dengan segala macam persoalan dan dinamika yang ada di dalamnya.

Selain itu buku ini juga membuka mata kita semua bahwa kaver buku bukanlah sekedar pemikat sebuah buku, namun ada banyak hal yang dapat tersampaikan melaluinya. Melalui buku ini juga akan terungkap bahwa  kaver buku  bukanlah sesuatu yang statis, kaver buku adalah sebuah media yang terus berubah karena beragam faktor seperti trend penulisan, situasi politik, teknologi, selera masyarakat dan sebagainya.

@htanzil

*) Posting Review ini merupakan bagian dalam event Posting Bersama 'Buku tentang Buku'  yang diselenggarakan oleh Blogger Buku Indonesia (BBI) dalam rangka ulang tahun BBI ke-2 13 April.


'Merupa-Buku'---Cetak-500-yang-Kedua-2



 


10 comments:

  1. Wah buku yang membahas kaver memang jarang ya. Jadi ingat postingku tentang kaver buku klasik terjemahan terjelek, mungkin para penerbit juga perlu membaca buku ini.

    ReplyDelete
  2. Menarik, topik ini sangat relevan dengan dunia perbukuan, mengapa hanya ada segelintir yang membahas ya. Untuk penerbit luar mereka malahan menerbitkan edisi khusus cover-cover terbitan mereka. Mungkin ada kaitannya dengan kurangnya penghargaan terhadap karya para desainer sampul buku di Indonesia, padahal saat ini beberapa nama cukup dikenal sebagai jaminan kualitas karya mereka.

    ReplyDelete
  3. iya agak jenuh ketika melihat perulangan-ulangan, makanya sempet ragu apakah tamat menyelesaiakan buku ini, Ternyata emang tamat juga :). tapi senang ada buku semacam ini, semoga bakal ada buku setipe begini yang beredar lagi ya Hib :)

    ReplyDelete
  4. Wah iya, visualisasinya kecil ya.. 3x2 cm. Semoga lebih banyak buku semacam ini dengan visualisasi yang ebih maksimal..

    ReplyDelete
  5. ya, buku ini termasuk buku langka karena hingga kini belum ada buku yang membahas secara khusus tentang kaver buku.

    Semoga ada penulis2 lain yang melanjutkan jejak Koskow ini ya.

    ReplyDelete
  6. Yah, sayang visualisasinya kurang ya...padahal kalo berwarna pasti jadi keren banget deh... btw seru juga kalo membahas cover ciri khas masing2 penerbit...terutama untuk buku2 fiksi lokal dan terjemahan...

    ReplyDelete
  7. mungkin seperti yang mas Tezar bilang di reviewnya, buku ini lebih cocok jadi jurnal ilmiah? :D

    ReplyDelete
  8. @peni : saya rasa gak semua seperti jurnal ilmiah, hanya ada beberapa tulisan saja yang rada ngilmiah, selebihnya saya yang awam soal desain masih bisa menikmatinya :)

    ReplyDelete
  9. I simply could not depart your site prior to suggesting that I actually loved the usual info a person
    provide to your guests? Is gonna be back steadily in order to check up on new posts

    my web page - hop over to these guys

    ReplyDelete