Lelaki Harimau
Eka Kurniawan, Gramedia Pustaka Utama, Mei 2004
Eka Kurniawan, Gramedia Pustaka Utama, Mei 2004
Eka Kurniawan adalah penulis muda berbakat dimana novel pertamanya "Cantik Itu Luka (2002)" banyak mendapat sambutan positif dari para pengamat sastra Indonesia. Seolah ingin mengokohkan dirinya sebagai novelis, kali ini Eka Kurniawan melahirkan novel terbarunya yang berjudul "Lelaki Harimau". Berbeda dengan Cantik Itu Luka yang mengusung gaya realisme magis, novel Lelaki Harimau ini ditulis dengan gaya realisme. Katrin Bandel seorang pengamat Sastra Indonesia dari Universitas Hamburg dalam salah satu ulasannya mengatakan "mungkin novel ini dapat dikatakan sebgai novel psikologis karena kekuatan novel ini terletak pada kekayaan dan ketepatan deskripsi pengalaman, pikiran, dan perasaan para tokoh utamanya yang membuat tingkah laku mereka menjadi meyakinkan secara psikologis."
Novel ini dibuat dengan alur cerita secara flash back, dimulai dari terdengarnya berita matinya Anwar Sadat di tangan Margio secara keji yaitu dengan mengigit leher Anwar Sadat hingga nyaris putus seperti harimau membunuh mangsanya. Ketika Margio ditangkap karena perbuatannya itu ia mengelak bahwa bukan dirinya yang membunuh melainkan harimau yang ada di dalam tubuhnyalah yang melakukan perbuatan keji tersebut. Margio merasa dirinya dikuasai oleh harimau jadi-jadian yang merupakan warisan dari kakeknya.
Perlahan-lahan motif pembunuhan ini akan terkuak dan baru benar-benar jelas terbuka pada kalimat akhir novel ini. Dalam novel ini pembaca juga diajak mengenal latar belakang keluarga Margio jauh sebelum Margio dilahirkan. Margio dilahirkan dari sebuah keluarga yang tidak bahagia, ayahnya (Komar) senantiasa bertindak kasar terhadap ibunya (Nuraeni) bahkan anak-anaknyapun tidak luput dari perlakuan kasarnya. Lambat laun Margio membenci ayahnya dan diam-diam berniat untuk membunuhnya, namun hal ini urung dilakukan karena Komar terburu mati dalam tidurnya karena sakit. Sebelum Komar mati, tidak tahan dengan perlakuan kasar suaminya, Nuraeni berselingkuh dengan Anwar Sadat majikannya hingga akhirnya Nuraeni hamil dan melahirkan seorang anak yang akhirnya meninggal sebelum sempat diberi nama. Tahu ibunya mencintai Anwar Sadat dan hanya memperoleh kebahagian darinya, Margio pergi menemui Anwar Sadat dan menyatakan bahwa ibunya sangat mencintainya. Namun tanpa diduga jawaban dari Anwar Sadat sangat menyakitkan Margio sehingga membuat dirinya terpukul hingga akhirnya ia membunuh Anwar Sadat.
Walau novel ini tidak setebal dan sekompleks novel pertamanya, semua tokoh dalam cerita tragis ini diungkapkan oleh Eka Kurniawan dengan menarik dan penuh simpati , pembaca diajak untuk menyelami dan mengamati perasaan, pikiran dan perkembangan psikologis para tokoh-tokohnya sehingga novel ini menjadi menarik untuk dibaca. Tidak berlebihan jika Katrin Bandel menyebutnya sebagai novel psikologis.
@h_tanzil
1 comment:
bisakah saya pinjam bukunya? pengen banget baca Lelaki Harimau
saya cari di toko buku online, out of stock semua.
terima kasih...
Post a Comment