Friday, March 03, 2006

Sexual Quotient


Judul : Sexual Quotient - Melampaui Kamasutra Memasuki Tantra
Penulis : Anand Krishna
Penerbit : PT. One Earth Media
Cetakan : Februari, 2006
Tebal : vii + 106 hlm.

Seks adalah hal yang paling alamiah yang diberikan Tuhan pada manusia. Namun seks sering dipandang dalam dua pandangan yang ekstrim. Menjauhi atau menikmati sepuas-puasnya. Dari dua titik esktrim ini lahir pula dua kelompok masyarakat yang saling bertolak belakang, satu sangat tertutup dan menganggap seks sebagai hal yang paling tabu untuk dibicarakan, yang lainnya menganggap seks sebagai sumber kenikmatan duniawi yang bisa dipelajari hanya untuk melampiaskan nafsu semata. Karenanya tak heran saat ini banyak buku-buku panduan seks yang berisi petunjuk-petunjuk praktis bagaimana mencapai kenikmatan seks dengan berbagai cara. Hanya sebatas itu. Sangat jarang buku yang mengungkap seks dari segi filosofinya.
Buku Sexual Quotient – Melampaui Kamasutra Memasuki Tantra yang ditulis oleh Spritualis Anand Krishna ini mencoba untuk memperkenalkan kembali budaya dunia Timur (termasuk budaya Nusantara) di masa lampau yang tidak melihat seks sebagai sarana untuk melampiaskan hawa nafsu belaka namun sebagai anak tangga pertama menuju cinta kasih.

Dalam buku ini nilai-nilai filosofis seks terungkap dengan jelas dan aktivitas seks tidak ditempatkan sebagai tujuan utama , juga bukan untuk dijauhi, melainkan seks dijadikan sarana untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi, sehingga tiap-tiap orang tidak dikuasai oleh nafsu melainkan "menguasai" nafsunya agar dapat membangun sebuah kesadaran baru dan mencapai sebuah peradaban baru yang lahir dari manusia-manusia yang telah "menguasai nafsunya"

Acuan utama yang digunakan untuk membahas seks dalam buku ini diambil dari dua ajaran dari Dunia Timur yaitu Kamasutra dan Tantra. Kamasutra adala cara untuk mengeksplorasi energi seks, sedangkan Tantra adalah tingkatan yang lebih tinggi dimana nafsu seks diolah untuk meningkatkan kesadaran seseorang demi evolusi spiritual. Buku ini tidak mengungkapkan hal-hal detail mengenai teknik-teknik seks Kamasutra. Lebih dari itu, melalui buku ini pembaca diajak melangkah lebih lanjut– beyond Kamasutra. Berusaha untuk memahami pola pikir Vatsayana (penyusun Kamasutra) dan berevolusi lebih lanjut bersamanya. Memasuki wilayah Tantra – The Way of Path, menuju Yang Tak Terungkap Lewat Kata-Kata, Tak Terlihat Namun Maha Ada, Tak Tersentuh Namun Meliputi Segala…(hlm. 17)

Adapun dasar-dasar filosofis Kamasutra yang dibahas dalam buku ini antara lain meliputi "Energy" atau hawa yang berarti kekuatan, Kundalini, Consciousness (Kesadaran tertinggi), The Divine, Kama, Human Mandala, Mandala Energizing, Maithuna, Sangam, dll. Istilah-istilah diatas bagi sebagian orang mungkin terasa asing, namun di buku ini semua hal diatas diurai secara jelas dan padat disertai contoh-contoh praktis yang sesuai dengan kekinian. Selain itu buku ini berisi pula beberapa latihan praktis untuk mencapai hal-hal diatas yang bisa dilakukan pembacanya ketika membaca buku ini.
Tak dapat dipungkiri ada beberapa bagian dalam buku ini yang mungkin tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianut pembaca. Namun dengan bijak Anand Krishna memberi peringatan dan memberi kebebasan kepada pembacanya agar jika pembaca merasa ragu, bimbang dan dirasa bertentangan dengan keyakinan pembacanya maka disarankan untuk tidak melanjutkan buku ini (hlm.75)

Buku ini ditutup dengan bab "Menggapai Orgasme Spiritual". Bab ini berisi kesaksian pasangan bahagia yang usianya tidak lagi muda (56 dan 52 tahun) yang telah meyakini bahwa hubungan seksual dengan pasangannya merupakan pengabdian jiwa-raga dari suami kepada istrinya dan sebaliknya, serta dari mereka berdua kepada Sang Pencipta. Karenanya kepuasan spiritual menjadi tujuan utama mereka. Dalam konteks energi pasangan ini berpegang pada filosfi Kamasutra bahwa hubungan seksual merupakan proses pemberian energi kebahagiaan/kasih pada masing-masing pasangannya sehingga kepuasan yang terjadi bukanlah kepuasan pribadi melainkan kepuasan untuk pasangannya.

Secara ringkas buku ini bisa disimpulkan sebagai buku yang mengajak pembacanya untuk memahami dan membuka kesadaran baru bahwa seks bukanlah urusan nafsu diatas ranjang belaka. Energi seks yang dimiliki tiap manusia bisa digunakan dalam keseharian kita untuk keperluan apa saja. Karenanya energi ini perlu diolah, diperlembut dan disesuaikan dengan tugas dan kewajiban kita sehari-hari. Jika tidak, energi seks akan bermanifestasi sebagai nafsu liar yang merusak seperti nafsu untuk memperoleh jabatan secara tidak halal, keserakahan, mencelakai saingan, dll. Sebaliknya jika energi itu dapat kita kendalikan maka energi atau nafsu itu akan berubah menjadi cinta, dan cinta menjadi kasih.

Pada akhirnya buku ini akan mengajak kita untuk menjadi lebih "beradab" lewat seks. Dan bila kita sudah mampu mengendalikan dan mengolah nafsu seks, barulah kita bisa beradab sebagai bangsa.

Ada beberapa koreksi yang perlu diperbaiki dalam buku ini, antara lain :
1. Credit title - jumlah halaman buku salah harusnya viii + 106 bukan 200
2. Daftar Isi ; hal 90 seharusnya Orgasme bukan Organisme
3. Pada hal 90 seharusnya terdapat nama penulis yaitu I Gede Agung Yudana

@h_tanzil

8 comments:

htanzil said...

Waktu baca buku ini terus terang timbul kesadaran baru bahwa urusan seks itu bukan sekedar urusan ranjang.

Walau buku ini sangat bernuansa Timur(kebudayaan Hindu), bg sy tak masalah krn sy hanya ambil intisari buku tsb.

Riri Hanafi said...

Pak, kalo boleh tau Bapak beli bukunya dimana yah? Koq susah nyarinya... saya fans sama Anand Krishna, dan tertarik untuk baca buku ini...

Anonymous said...

Ade, saya dapat langsung bukunya dari penerbitnya.
Saya rasa buku2 terbitan One Earth Media mudah ditemui di toko-toko buku besar koq....

_ said...

Lalu bagaimana dengan mereka yang sengaja menjajakan diri!? Kebutuhan mereka bukan lagi kenikmatan, kepuasan, dan aktualisasi hubungan kasih sayang melainkan karena tuntutan kebutuhan.
Sayangnya saya belum membaca vuku itu, jd hanya dipermukaan bisa menerka dr resensi mas tanzil.
Memang, kadang kala sebuah kenyataan sulit untuk diterjemahkan dalam kajian yang berbeda.
Sekedar saran, ada baiknya kalau ada yang berminat membuat komunitas diskusi khusus resensi2 mas tanzil. :D. Thanks mas...

Anonymous said...

Silahkan bacaa dulu bukunya Mas Ade, usulan komunitas diskusi resensi buku2 saya...wah..sebaiknya yang didiskusikan bukan resensinya tapi buku2nya. resensi hanya sebagai pengantar.
Ide menarik!

Riri Hanafi said...

kebetulan, saya udah pernah nyoba nyari di Gramed,tp nanti saya coba hunting lagi deh, thanks

Anonymous said...

TOLONG DONG ALAMAT TOKONYA SAYA UDAH LAMA CARI TAPI BELUM KETEMU JUGA MAKASIH YA

Anonymous said...

Very cool design! Useful information. Go on! Meridia point south hospital Propecia di nostradamus Treadmill fat loss programe Pokemon sex drawings 300c chrysler buy fiorinal online no prescription Satellite surveillance video Kitchens home depot atlanta