[No. 290 ]
Judul : Gadis Kretek
Penulis : Ratih Kumala
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Maret
2012
Tebal : 274 hlm
My Rating 4 of 5 stars
"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin"
Demikian kalimat label peringatan itu kerap kita baca di kemasan rokok atau
iklan-iklan rokok, namun jangan kaget kalau ternyata label peringatan itu
tertera di sebuah novell Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Mengapa? Apakah
dengan membaca novel ini maka kita akan ketagihan untuk merokok?
Novel dengan cover sangat menarik sekaligus provokatif berupa ilustrasi
etiket rokok bergambar seorang gadis berkebaya yang sedang memegang rokok ini
memang kaya dengan wangi tembakau, bukan karena kertasnya beraroma tembakau
namun karena kisahnya berlatar belakang keluarga pengusaha pabrik rokok kretek.
Kisah Gadis Kretek dimulai saat Soeraja, pemilik pabrik
kretek Djagad Raja, kretek nomor satu di
Indonesia sedang sekarat. Dalam menanti ajalnya, ia menggigau-ngigau sebuah
nama wanita “Jeng Yah” nama wanita yang seharusnya tak lagi boleh diucapkan
dari mulut Soeraja yang telah beristri dan memiliki tiga orang anak yang telah
dewasa. Nama itu kontan membangunkan hantu masa lalu yang selama ini dikubur
rapat-rapat oleh Soeraja dan istrinya dan hal ini tentu saja membuat kegundahan
di keluarga Soeraja.
Tegar, Karim, dan Lebas, tiga putra Seoraja sekaligus
pewaris kerajaan Kretek Djagad Raja berusaha
mencoba mencari tahu siapa Jeng Yah yang diigaukan oleh ayah mereka. Ketika
akhirnya diketahui bahwa ayah mereka ingin bertemu dengan Jeng Yah mereka segera berangkat pergi ke pelosok
Jawa, berlomba dengan malikat maut untuk mencari Jeng Yah sebelum ajal
menjemput sang Ayah
Pencarian ini akhirnya membuat mereka menyelusuri sejarah
Kretek Djagad Raja, perjuangan sang ayah mendirikan kerajaaan kreteknya dan kisah cinta
ayah mereka dengan Jeng Yah, si Gadis Kretek yang yang menemukan ramuan
istimewa rokok kretek dari sari cengkeh yang menempel di tangannya dan ludah
manisnya saat ia melinting rokok khusus untuk ayahnya
Tak hanya itu, dalam novel ini juga dikisahkan bagaimana
ketatnya persaingan antara Idroes Moeria, ayah Jeng Yah dengan Soejagad, teman
masa kecilnya yang bermula dari persaingan memperebutkan seorang gadis hingga
terus berlanjut ke persaingan bisnis kretek dengan intrik-intrik yang tak
terduga.
Persaingan antara Seodjagad dengan Idroes Moeria terus
berlangsung, namun usaha Idroes Moeria dengan merek dagang Kretek Gadis tetap berjaya
apalagi setelah Jeng Yah dan Soeraja
ikut mengelola pabrik Kretek Gadis. Kedekatan
Jeng Yah dengan Soeraja dalam mengelola Kretek Gadis menumbuhkan cinta diantara
mereka sayangnya ketika mereka hendak menikah, peristiwa G30S memporak-porandakan cita-cita mereka.
Seperti diungkapkan di awal review ini, buku ini sarat
dengan aroma tembakau. Dari awal hingga akhir cita rasa tembakau, cengkeh,
rokok kretek, mewarnai novel ini.
Tampaknya novel ini dipersiapkan dengan riset yang cukup matang. Dengan lancar
penulis mengurai segala sesuatu tentang kretek, sejarah kretek, cara membuat
kretek mulai dari penggunaan daun jagung yang dikeringkan/kolobot lalu diisi tembakau plus cengkeh, klobot klembak menyan, hingga akhirnya menggunakan papier (kertas pembungkus
campuran tembakau).
Dengan fasih, penulis juga mengisahkan tahap-tahap pembuatan
rokok kretek secara manual dari masa ke masa, mulai dari penggunaan tembakau dan cengkeh hingga akhirnya ditambah dengan saus (tobacco
flavor) yang menjadikan rokok kretek semakin beraroma dan nikmat. Di novel ini
juga kita akan mengetahui kalau dahulu kala rokok kretek juga dijual di toko
obat karena cengkeh yang terkandung dalam rokok dipercaya dapat menyembuhkan penyakit asma.
Selain tentang kretek yang melatari kisah cinta Gadis Kretek dan persaingan antar
pengusaha kretek, novel ini juga dilatari oleh peristiwa paska G30S. Saat dimana partai komunis dan semua
yang tersangkut di dalamnya ditangkap, ditembaki, dan dibuang ke sebuah kali.
Lewat tokoh Soeraja kita akan melihat bagaimana Soeraja yang
buta politik akhirnya menjadi korban keganasan penduduk dan aparat yang marah
terhadap PKI. Saat Soeraja membutuhkan modal untuk mendirikan pabrik kretek
ternyata Partai Komunis di kotanya bersedia
memberikan modalnya. Naluri bisnisnya menggerakkannya untuk membuat kretek cap Arit Merah dengan pemikiran
rokok itu akan banyak diminati orang khususnya pendukung Partai Komunis yang
saat itu merupakan partai besar dan resmi yang tentunya memiliki massa yang
sangat banyak.
Soeraja tidak berpolitik ia hanya menjalankan bisnisnya,
namun ia tak luput dari kejaran aparat dan warga yang menuduhnya antek komunis
untungnya ia dapat melarikan diri, tak hanya dirinya, Idroes moria dan si Gadis
Kretek ikut ditangkap dengan alasan pernah mempekerjakan Soeraja . Dan yang
lucu, salah satu alasan ditangkapnya Idroes Moeria adalah karena rokok Kretek
Merdeka produksinya menggunakan kertas papier berwarna merah,warna PKI, padahal
Indoes membuatnya jauh sebelum peristiwa G30S dan warna merah ia pakai untuk
mengingatkan perokoknya akan bendera merah putih.
Yang membuat novel ini menarik adalah bagaimana penulis menggabungkan
berbagai latar dan kisah seperti sejarah
kretek, kisah cinta, intrik persaingan bisnis, pertarungan harga diri, plus sisi
budaya dan historis yang melatarinya dengan porsi yang tepat dalam rangkaian
kalimat-kalimat yang sederhana sehingga
semua unsur tersebut menyatu menjadi sebuah rangkaian kisah yang membuat kita betah untuk terus membacanya hingga
akhir.
Namun sayangnya, ada beberapa hal yang menjadi kekurangan
dalam novel ini. Kisah Gadis Kretek sendiri
dan eksplorasi karakter Gadis Kretek yang menjadi judul novel ini saya
rasa kurang tergali dan kurang mendominasi, masih kalah porsinya dibanding
kisah Idroes Moeria (ayah Gadis Kretek) dan Soeraja (kekasih Gadis Kretek)
sehingga dibanding sang Gadis Kretek kita akan lebih banyak melihat kisah
kegigihan Idroes Moeria dan Soeraja dalam meraih cinta dan menjalankan pabrik
kreteknya. Andai saja porsi kisah dan karakter Gadis Kretek lebih ditonjolkan
tentunya novel ini akan semakin menarik.
Selain itu novel ini juga sangat lemah dalam hal editing,
beberapa typo masih ditemui di sana sini. Ada penulisan nama tokoh yang tertukar, kejanggalan logika cerita , ketidak konsistenan
penggunaan ejaan lama dan sebagainya. Saya
tidak akan mengungkapkannya secara detail di sini karena kejanggalan atau
kesalahan-kesalahan yang saya temui hampir sama dengan apa yang ditemukan oleh
Fajar S Pramono yang dengan sangat teliti telah
menemukan berbagai kejanggalan dalam novel ini di reviewnya.
Terlepas dari berbagai kekurangan dan kejanggalan tersebut, walau tak sempurna novel ini tetap memberikan
kesan tersendiri bagi saya dan patut
mendapat perhatian bagi pembaca tanah air.
Novel ini bukan hanya soal kasih
tak sampai, kuatnya cinta, cemburu buta, kejamnya intrik bisnis, dan soal harga
diri yang terungkap lewat kisah dan karakter tokoh-tokohnya, melainkan sebuah
novel yang dalam kapasitasnya berusaha merekam sejarah perkembangan rokok kretek
lengkap dengan sisi historis dan budayanya.
@htanzil
11 comments:
hhmmm, sepertinya menarik... :)
Mantap nih novelnya tentang gadis kretek...salam kenal ya
wah.. Kira kira kalau cari novel ini di mana ya? Di daerah saya gak ada..
mantab sob novelnya...buat koleksian novel ane nih...hidup modern kartini...salam
ga sabar untuk trus buka lembar demi lembar bukunya.
beli'y dmn ni,,,spti'ny asik...
jadi list bacaku ^_^
We stumbled over here comіng from a ԁifferent page
and thοught I might аs well check thіngs οut.
I like what I see sο now i аm folloωing you.
Look forward to looking over yοur web page rеpeatedlу.
Also ѵisіt my ρage; garage door parts phoenix
Thank you for any other informative site. Where else could
I am getting that kind of info written in such an ideal approach?
I've a project that I'm simply now operating on,
and I have been on the glance out for such information.
my blog butterfly 3d Tattoos
I experienced dog pals of various breeds but my "liebe" (love) for
my heart breed has stayed when camping since childhood.
Younger German shepherd puppies
are easier to learn compared to the adult ones given that they possess the greater chance to learn quickly.
If properly trained your German Shepherd would have been a joy and companion for many people years.
Considering that my prior post a number of of months ago I are already finding far more and much more
inquiries from quite several of my buddys concerning the spot to discover and ways to simply select the ideal German Shepherd puppy.
German Shepherd breeders will likely provide
medical records and provides an assurance from the dog developing hip
dysplasia no less than from the first year.
Suka sm novelnya
Post a Comment