Wednesday, August 01, 2012

Fiksi Lotus - Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia. Vol.1

No. 294
Judul :
Fiksi Lotus - Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia. Vol.1
Penerjemah : Maggie Tiojakin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, April 2012
Tebal : 184 hlm


Fiksi Lotus merupakan sebuah buku kumpulan cerpen yang terdiri dari 14 cerita pendek klasik yang diterbitkan pada tahun 1884-1957 karya para sastrawan dunia, beberapa penulis terkenal yang namanya familiar ada di buku ini antara  lain O Henry, Ernest Hemingway, Franz Kafka, Anton Chekov, Jean Paul Sartre, dan lainnya, namun ada juga nama-nama yang mungkin bagi sebagian orang masih asing seperti John Collier, Stephen Crane, Saki, dll.  

Sebagai cerpen pembuka kita disuguhkan oleh cerpen misteri berjudul Teka-Teki karya Walter De La Mare yang menceritakan seorang nenek dengan tujuh cucunya yang sedang berlibur di rumah tuanya. Semua cucunya diizinkan untuk bermain di seluruh ruangan kecuali sebuah kamar kosong di lantai atas  dimana terdapat sebuah peti kayu tua misterius. Ketujuh anak-anak itu rupanya tak mengindahkan larangan neneknya sehingga satu persatu menghilang secara misterius  dibalik peti tua tersebut.

Selanjutnya pembaca akan disuguhkan dengan cerpen-cerpen dengan keragaman bentuk dan tema. Semua cerpen dalam buku ini menarik untuk disimak. Untuk cerpen bertema cinta  kita bisa membaca cerpen  Pemberian Sang Magi karya O Henry yang menceritakan bagaimana sepasang suami istri merelakan benda kesayangannya dijual untuk memberikan kado natal bagi pasangannya.

Jika kita ingin membaca cerpen yang diangkat dari kisah biasa namun disajikan dengan menarik, cerpen Gegap Gempita karya sastrawan Rusia Anton Chekov yang diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1884, dan cerpen Dering Telpon karya Dorothy Parker, penulis, penyair, dan penulis naskah yang naskah-naskah filmnya sempat memenangkan piala Oscar.

Cerpen Gegap Gempita  menceritakan begitu antusiasnya seorang prajurit  ketika menemukan namanya muncul di koran sehingga ia tak sabar untuk mengumumkan kemunculan namanya di koran pada semua orang. Di cerpen ini Anton Chekov membuktikan keahliannya membuat kisah yang sangat pendek namun meninggalkan kesan mendalam pada pembacanya karena pembaca seolah dapat ikut merasakan betapa bahagianya si tokoh dalam cerpen ini  ketika namanya muncul di koran meskipun itu  sebuah berita kecelakaan kecil yang menimpa dirinya.

Cerpen Dering Telepon karya Dorothy Parker juga diangkat dari keseharian yang mungkin pernah kita pernah alami yaitu menunggu dering telepon dari sang kekasih. Lewat cerpen ini kita dapat merasakan kegelisahan sang tokoh yang sedang galau menanti dering telepon kekasihnya.

Yang tak boleh dilewatkan adalah cerpen karya Jean Paul Sartre, filsuf Prancis berjudul Menjelang Fajar, ini merupakan cerita pendek terpanjang (55 hlm) di buku ini. Dalam cerpen ini Sartre berkisah tentang 3 orang narapidana  dalam satu sel yang sedang menunggu eksekusi mati. Dalam sel tersebut juga disertakan seorang dokter yang ditugaskan unuk memantau perkembangan fisik dan psikis dari ketiga tawanan yang hendak dihukum mati tersebut.

Buku yang diterjemahkan dengan sangat baik ini ditutup dengan cerpen Kalung Mutiara karya W. Somerset, penulis Inggris yang dikabarkan merupakan satu-satunya penulis dengan bayaran tertinggi dalam periode 1930an. Dalam cerpennya ini Somerset menceritakan seorang pembantu rumah tangga yang membeli kalung mutiara bernilai ribuan ponsterling hanya dengan  15 shilling saja akibat kelalaian penjual tokonya.

Secara keseluruhan seluruh cerpen-cerpen dalam buku ini sangatlah menarik. Tampaknya cerpen-cerpen yang dipilih untuk dimasukkan di Vol.1 buku ini pas dengan selera saya, buktinya saya yang tidak begitu menyukai membaca cerpen dibuat terpukau oleh kisah dan cara penuturan yang beragam dari para penulis klasik dunia ini. 

Sebagai pelengkap, di lembar-lembar terakhir buku ini penyusun menyertakan keterangan tentang penulis, berupa biografi mini yang ringkas yang mengungkap fakta-fakta penting tentang jati diri penulis.


Selain itu ada pula keterangan berupa sejarah penerbitan masing-masing cerita pendek yang terkumpul di buku ini meliputi judul dalam bahasa Inggris dan pertama kalinya karya-karya tersebut diterbitkan.



Karena seluruh cerpen dalam buku ini berasal dari cerpen-cerpen yang terdapat dalam situs Fiksi Lotus yang dikelola oleh penyusun buku ini, maka terbersit pertanyaan apa yang mendasari penyusun untuk memilih ke 14 cerpen untuk dimasukkan dalam bukunya ini? Dalam kata pengantarnya, penyusun tak menjelaskan secara rinci, penyusun hanya mengemukakan bahwa “Karya-karya yang terlampir di sini lebih dari cukup untuk mewakili prinsip terbentuknya Fiksi Lotus yang mengutamakan kualitas di atas kuantitas, visi di atas misi, dan fungsi di atas estetika” (hlm ix)

Jadi apa benang merah dari ke 14 cerpen dalam buku ini? Tampaknya penyususun memberi kebebasan pada pembacanya untuk mencari sendiri benang merahnya  berdasarkan imajinasi masing-masing pembacanya.

Karena buku ini dilabeli dengan Vol.1 maka tentunya kelak akan ada vol.2, 3, dan seterusnya. Saya sendiri tadinya berharap ada pembagian yang jelas dari vol.1 ini misalnya disusun berdasarkan tahun terbit, tema, asal penulis (penulis Eropa, Asia, Amerika, dll). Sehingga di volume-volume selanjutnya merupakan kelanjutan dari volume pertama.

Dengan pembagian yang jelas antar volumenya kelak ketika Fiksi Lotus telah diterbitkan dalam beberapa volume maka hal ini akan memudahkan pembaca untuk mencari cerpen-cerpen diinginkannya berdasarkan volume-volume tersebut. Misalnya volume 1 untuk cerpen dari penulis-penulis Eropa, volume dua untuk penulis2 Amerika, dan seterusnya.

Terlepas dari hal tersebut kehadiran Fiksi Lotus dalam bentuk buku ini patut mendapat apresiasi dari para pembaca dan sastrawan kita. Semoga buku ini bisa menjadi buku referensi bagi pembaca, pengamat sastra, penulis, atau calon penulis yang tentunya membutuhkan sumber-sumber referensi terbaik sebagai medium pembelajaran dan pembangkit inspirasi bagi perkembangan genre cerita pendek tanah air.

 @htanzil




Berikut Daftar isi dari Fiksi Lotus Vol. 1 : 



KATA PENGANTAR – Maggie Tiojakin
TEKA-TEKI – Walter De La Mare
RAMUAN CINTA – John Collier
SANG AYAH – Bjornstjerne Bjornson
PEMBERIAN SANG MAGI – O Henry
MENEMBUS BATAS – Saki
DILEMA SANG KOMANDAN – Stephen Crane
PERSINGGAHAN MALAM – Ernest Hemmingway
GEGAP GEMPITA – Anton Chekov
CHARLES – Shirley Jackson
DERING TELEPON – Dorothy Parker
PESAN SANG KAISAR – Franz Kafka
REPUBLICK – Naguib Mahfouz
MENJELANG FAJAR – Jean-Paul Sartre
KALUNG MUTIARA – W.Somerset Maugham
TENTANG PENULIS
SEJARAH PENERBITAN







5 comments:

Milo said...

Dering Telepon itu yang ceritanya orang yang mau nelepon hotel trus salah sambung mulu yak?

htanzil said...

@ Milo : Bukan, ceritanya orang yang sedang galau menunggu telepon dari kekasihnya.

Iklan Baris said...

Ikut menyimak artikelnya gan :-)

Salam,

Unknown said...

A good post ,support it To write a good blog, you only need to writing from your own experiences.Tods Handbags As an internet marketer who may be dealing with the "Make Money Online" niche, your biggest content asset, is the experience you have had in this are.Tods Croco Bags

Toplevel said...

Cara Aday Ex'alova menyimak dan mengomentari

itu bukunya jika dibaca sampai finish berapa lama ya???