Wednesday, January 11, 2006

Akademos


Judul : Akademos
Penulis : Bagus Takwim
Penerbit : Jalasutra, cet II 2004
Halaman : 368 hal.
Harga : Rp. 40.000,-

Cinta selalu memberi inspirasi, sepertinya memang kisah cinta adalah kisahyang menarik untuk dikisahkan dan akan terus dituliskan orang baik dalambentuk lirik lagu, puisi, skenario film, cerpen dan novel.

Novel Akademos yang ditulis oleh Bagus Takwim ini adalah novel yangdilandasi oleh kisah percintaan seorang tokoh utamanya (Didit) dengansejumlah wanita yang dipacarinya selama ia berkuliah di UniversitasIndoensia (UI). Mungkin karena seluruh kisah cinta yang dialami Didilterjadi selama masa kuliahnya maka novel ini berjudul Akademos. Asal kataAkademos sendiri adalah dari seorang filsuf Yunani terkenal Plato padaabad ke 4 sebelum Masehi. Pada saat itu Plato, murid Socrates itumendirikan sekolah di suatu taman yang disebut 'Akademos' di salah satu sudut kota Athena.

Walau pada dasranya ini adalah novel percintaan namun di tangan BagusTakwim kisah cinta yang dituturkannya bukanlah kisah cinta yang biasa.Walau di beberapa bab terkesan sang tokoh begitu melankolisnya ketikacintanya harus kandas namun secara keseluruhan kisah cinta dalam novel inibisa dikatakan kisah cinta yang mencerdaskan pembacanya karena setiapDidit berpacaran dengan seorang wanita, masing-masing wanita itu memilikikepribadian dan hobi yang berlainan yang tentunya memperkaya Adit baikdari kepribadiannya maupun pengetahuannya menyangkut hobi tiap wanita yang dipacarinya.

Novel ini diawali dengan diterimanya Didit di Fak. Psikologi UI. Saatmenjalani masa-masa orientasi hatinya terpikat dengan kakak kelasnya yangbernama Andina. Setelah masa orientasi selesai Didit berpacaran denganAndin yang ternyata memiliki hobi membaca buku-buku sastra. Didit yangsebelumnya tidak menyukai sastra akhirnya ikut menyelami dunia sastra.Namun hubungan mereka harus putus ditengah jalan karena ternyata Andinsudah dijodohkan oleh orang tuanya. Lepas dari masa-masa sedih akibatputus dengan Andin, Didit bertemu dengan Rosa, melaluinya Diditdiperkenalkan dengan dunia glamour dan kontemporer hingga dunia masak yangditekuni Rosa dengan serius. Namun hubungan inipun harus kandas karenaperdedaan agama. Kemudian hadirlah Ranti dalam kehidupan Didit, kali iniRanti memperkenalkan Didit pada dunia pergerakan mahasiswa danpemikiran-pemikiran radikal dan filosofis dari para filsuf.

Yang membuat novel ini menarik adalah banyaknya materi-materi yang akanmemperkaya pembacanya, karena masing-masing kekasih Didit memilikikarakter dan hobi yang berlainan maka di novel ini pembaca akan disuguhimateri-materi menarik mulai dari dunia sastra, musik, masakan, hinggapemikiran-pemikiran para filsuf tentang perilaku manusia. Dalam novel inidituturkan juga bagaimana situasi dunia kampus menjelang dan pada saatterjadinya tragedi Mei 98, dituturkan dalam cara pandang mahasiswa sebagaipelaku utama reformasi pada masa itu membuat novel ini bisa digunakansebagai sumber alternatif peristiwa Mei 98 dari sudut pandang mahasiswadimana selama ini kita hanya membaca peristiwa ini dari sudut pandang media masa saja.

Novel ini juga diperkaya dengan [Box] / sisipan artikel yang berisimateri-materi yang sedang dibahas oleh para tokoh dalam novel ini. Secarakeseluruhan ada 11 sisipan dari 368 halaman novel yang menyajikan artikelmenarik mulai dari syair lagu dengan chord-nya, sejarah singkat fiksi,sejarah musik blues ,sejarah kopi, resep masakan, dll. Setiap box/sisipandikemas dengan grafis yang menarik sehingga memudahkan pembaca untukmembedakan mana yang sisipan dan mana yang bukan. Hanya sayang ketikabeberapa bab menuturkan mengenai peristiwa Mei 98 tak ada satu sisipan punyang menyajikan artikel mengenai peristiwa ini. Sisipan dari media berupa kronologis peristiwa Mei'98 mungkin akan membuat novel ini akan semakin 'kaya'.

Dari cara penyampaiannya novel ini boleh dibilang menarik, pilihan katanyaindah dan puitis. Yang mungkin agak mengganggu dalam cara bertutur novelini adalah terdapatnya pergantian penutur dalam novel ini, kadang tokohDidit bertutur dengan "aku" namun dalam beberapa bab lainnya Didit menjadiorang ketiga dalam novel ini. Bagi pembaca yang melek sastra ini bisadianggap sebagai inovasi dalam bertutur namun bagi mereka yang awammungkin hal ini agak mengganggu dalam proses membacanya. Namun terlepas dari semua itu novel ini adalah novel yang memperkaya pembacanya. Bagi mereka yang menyukai sastra, musik, dan psikologi novel ini layak untukdiapresiasi.

@h_tanzil

No comments: