Penulis : Asrori S. Karni
Penerbit : Hikmah
Cetakan : I, September 2008
Tebal : 263 hlm
Laskar Pelangi memang fenomenal. Kisah memoar Ikal dan kawan-kawannya mengejar mimpi ternyata diapresiasi dengan baik oleh masyarakat
Sejauh mana tetralogi laskar pelangi menginspirasi pembacanya? Jawabannya dapat kita peroleh di buku Laskar Pelangi : The Phenomenon yang ditulis oleh Asrori S. Karni, jurnalis peraih Mochtar Lubis Award 2008. Naluri jurnalistiknya yang terasah dan ketekunannya dalam menyelisik pengaruh buku Laksar pelangi terhadap pembacanya membuat Asrori berkesimpulan bahwa ledakan inspirasi tetralogi laskar pelangi telah menghasilkan multi level marketing spririt. Spirit pantang menyerah yang bergulir dari mulut kemulut. Karenanya menurut penturan Asrori, buku ini memotret efek berantai dari ledakan isnpirasi itu
Di buku ini, Asrori secata menarik menampilkan kisah-kisah nyata di berbagai bidang dan di berbagai daerah tentang spirit baru yang tumbuh karena efek fenomena Laskar Pelangi. Di lembar pertama buku ini, Asrori mengisahkan ketika sembilan mobil yang ditumpangi para pengusaha Tionghoa Jakarta yang berasal Belitong melaju beriringan memasuki Desa Gantung, Belitong Timur, tempat dulu Ikal dan kawan-kawan bersekolah. Mereka terpanggil untuk menengok kampung halaman mereka setelah membaca Laskar Pelangi sekaligus membawa bingkisan senilai Rp. 20 juta untuk diserahkan pada Lintang
Lalu ada kisah Maisaroh, seorang guru honorer di SDN I Pamijahan Cirebon. Ketika melihat tayangan laskar pelangi di Metro TV ia langsung tergerak untuk mencari novelnya. Ia mengirim email ke website Kick Andy minta dikirimi buku itu. Namun karena tak ada jawaban ia pun membelinya. Karena tak cukup uang ia menjual kebayanya untuk memperoleh novel itu.
Setelah memperoleh bukunya Maisaroh segera membaca habis bukunya. Dan sejak itu bukunya tak pernah menetap lagi dirumahnya, dipinjam bergantian antar teman. Maisaroh juga menyerap ilmu dan semangat Bu Muslimah dalam mendidik anak-anak laskar pelangi, maka jadilah Maisaroh seperti Bu Mus yang dekat dengan anak-anak didiknya dan menjadi guru favorit karena gaya mengajarnya yang menarik dan membangkitkan semangat.
Lalu ada pula seorang wanita yang menjadikan tanda tangan Andrea Hirata sebagai mahar pernikahannya. Seorang gadis di
Novel Laskar pelangi juga mampu menggerakkan Bupati Sumbawa, Jamaluddin Malik untuk berusaha mendatangkan Andrea Hirata untuk membakar semangat dan merangsang kreativitas ratusan siswa SMP- SMU di daerahnya. Untuk itu melalui dana APBD dan sumbangan dari para orang tua murid, pemda setempat rela mengeluarkan uang 50 juta untuk honor Andrea diluar biaya akomodasi dan transprotasi. Dan ini mungkin rekor honor tertinggi bagi pembicara sastra di Indonesia.
Selain kisah-kisah unik dan mengharukan dari para pembaca laskar pelangi yang terinspirasi oleh novel tersebut, buku ini juga mencatat bagaimana proses kreatif Andrea Hirata dalam membuat laskar pelangi.
Ternyata sebelum menulis novelnya Andrea beberapa kali datang ke Belitong untuk riset novelnya sekaligus menyegarkan memori masa kecilnya. Bahkan menurut penuturan Kucai (Husaini Rasyid), ketika di Belitong Andrea beberapa kali melakukan aksi ‘gila’ seperti pergi ke kuburan untuk merasakan ketakutan akan hantu, pergi ke desa Gantung dengan motor yang hanya diisi bensin setengahnya, dll. Hal itu dilakukannya untuk lebih menjiwai isi tulisannya kelak. Karenanya tak heran laskar pelangi menjadi demikian deskriptif dan hidup dimata pembacanya.
Masih banyak hal menarik lainnya dibahas dalam buku ini, misalnya kisah bagaimana awalnya naskah laskar pelangi tidak dipedulikan bahkan hampir dibuang oleh penerbitnya ke tong sampah, lalu kiat Andrea untuk membuat tulisan yang memikat, soal honor, royatli, dan lain-lain.
Yang menarik, buku ini juga membahas mengenai tema pendidikan yang juga merupakan tema utama dari novel Laskar Pelangi. Asrori membahas bahwa apa yang dilakukan Bu Muslimah di tahun 70-an adalah apa yang kini dinamakan sebagai konsep pendidikan inklusi dan multiple intelegence. Hal yang mengagetkan karena konsep ini baru dideklarasikan sebagai komitmen internasional pada tahun 1990-an. Di Indonesia sendiri konsep ini baru dirancang di tahun 2000-an tapi Bu Muslimah telah menerapkannya dalam bentuk yang alami, original, dan sederhana sejak tahun 1970-an.
Buku yang dikemas dengan menarik dan atraktif serta dilengkapi dengan foto-foto yang berkaitan dengan novel laskar pelangi termasuk foto-foto saat syuting film laskar pelangi ini memang buku yang menarik dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.
Asrori tampaknya piawai dalam menemukan dan menggali informasi mengenai korban-korban yang terkena sindrom laskar pelangi dan menyajikannnya dalam tulisan jurnalistik yang enak dibaca, informatif, memberi inspirasi, dan mampu melibatkan emosi pembacanya sehingga pembacanya betah melahap buku ini hingga tuntas dalam sekali baca. Sayangnya Asrori agak berpanjang-panjang di bab “Melayu Pemalas: Mitos atau Realitas”, dimana penulis secara panjang lebar membahas ceramah Muhtar Lubis mengenai karakteristik manusia
Akhir kata kehadiran buku ini turut memperkaya khazanah perbukuan kita. Jika dicermati tampaknya di tanah air masih jarang buku yang membahas isi dari sebuah buku. Memang buku ini bukan buku yang mengulas laskar pelangi secara sastrawi, namun setidaknya buku ini semakin mengukuhkan kekuatan dari sebuah buku, bagaimana sebuah buku dapat menginspirasi pembacanya dalam banyak hal. Dan juga seperti yang diharapkan penulisnya, semoga buku ini dapat menggerakkan simpul-simpul inspirasi baru dan menjadi mata rantai baru dari jejaring semangat yang telah ditebar oleh tetralogi Laskar Pelangi.
@h_tanzil
7 comments:
Ooh laskar pelangi, oke punya novel tuh. Ceritanya oke bangets
www.sampara.com
btw laskar pelangi yg k4 kapan ya keluar.
regards
http://gending-gending.blogspot.com
seri ke4 laskar pelangi...sabar2 tampaknya sebentar lagi tuh...
di ubud writer 2008 saat ini aja baru pre-lounching...
Dasar orang indonesia banyak yg stress, makanya buku sampah model gini laku keras...dulu di gramedia, penulisnya ngadain jumpa fans, sampe minta tanda tangan di punggung, haha gw ampe ketawa liat kelakuan orang2... aneh2...aneh2....
Ijin ngelink blognya pak. Tentang laskar pelangi...getok tular motivasi. sip.
slmt di-muat di KT minggu!!!
Wah tapi gw lagi nungguin buku terakhir tetralogi laskar pelangi neh, Maryamah Karpov. Pasti keren banget,,
Post a Comment