Friday, January 06, 2006

Lelaki Tua dan Laut

Judul : Lelaki Tua dan Laut
Penulis : Ernest Hemingway
Penerjemah : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : Pustaka Jaya
Cetakan : IV, 2001
Tebal : 126 hal

Manusia adalah mahluk superior dibanding mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diberi akal dan kuasa untuk mengendalikan dan mengolah semua unsur alam yang ada. Kadang ke-superioran manusia membuat manusia lupa diri dan merasa dirinyalah yang paling berkuasa dan bisa melakukan apapun yang menjadi keinginannya. Namun dalam banyak hal manusia sering dibuat tak berdaya, kekuatan alam kadang tak bisa dikompromikan dan diatur, jika alam sudah menampakkan kekuasaannya kepandaian manusia tak akan mampu melawan kekuasaannya.

Nampaklah pesan itulah yang ingin disampaikan Ernest Hemingway (1899-1961) dalam salah satu karya puncaknya The Old Man and the Sea (1952) yang mengantarnya untuk meraih hadiah Nobel Sastra 1954.

Novel ini menyiratkan bahwa kekuatan manusia itu sia-sia. Santiago, seorang lelaki tua penangkap ikan di arus teluk Meksiko sudah delapan puluh empat hari lamanya tidak berhasil menangkap seekorpun. (hal 5). Selama itu ia ditemani oleh seorang anak laki-laki. Tetapi setelah empat puluh hari berlalu tanpa seekorpun ikan yang berhasil ditangkap orang tua anak laki-laki itu menyuruhnya untuk pada ikut perahu lain. Akhirnya Lelaki tua itu seorang diri mengarungi laut untuk menangkap ikan. Setelah dengan sabar menunggu umpannya dimakan oleh ikan akhirnya apa yang dinanti-nantikan diperolehnya. Ia merasa seekor ikan besar menarik tali pancingnya. Dengan sisa-sisa kekuatan yang dimilikinya dan kesabaran yang luar biasa ia harus menunggu ikan itu untuk menyerah dan berhenti berputar-putar disekitar perahunya. Setelah berhari-hari menunggu akhirnya ikan itu menyerah dan menyembul ke permukaan , seketika itu juga ditengah kelelahannya lelaki tua itu akhirnya berhasil mengait ikan besa! r itu ke pinggir perahu dan membunuhnya. Namun malang, rupanya ikan-ikan hiu tertarik dengan ikan tangkapan itu. Perjuangan terus berlanjut, kali ini si lelaki tua harus mengusir hiu-hiu yang terus berdatangan untuk menggerogoti ikan tangkapannya . Semuanya memang pada akhirnya berujung pada kemauan alam, perjuangan lelaki tua yang memaksa ikan besar tangkapannya agar takluk berhasil ia lakukan, tetapi ia harus pula takluk pada kemauan alam.

Banyak kiritikus sastra dunia menilai bahwa karya-karya Hemingway merupakan karya yang melahirkan pesimisme. Hemingway memang hidup dalam zaman dimana masyarakat merasakan kegetiran, putus asa, dan ketakutan sebagai akibat Perang Dunia II. Rupanya Hemingway adalah penulis fiksi yang realistis yang banyak menulis mater-materi karangannya berdasarkan pengalaman nyata yang dialami dan dilihat dirinya sebagai seorang jurnalis diberbagai media cetak. Selama hidupnya, ia senang bepergian, memancing,atau berburu, Tahun 1953 ia memperoleh Hadiah Pulitzer atas novelnya The Old Man and The Sea dan sebagai puncaknya Hemingway memperoleh Hadiah Nobel Sastra 1954 untuk penguasaannya dalam seni bercerita, dan pengaruhnya pada gaya sastra mutakhir.

Novel ini diterjemahkan dengan sangat baik oleh sastrawan senior Sapardi Djoko Damono, kepiawaian Sapardi memilih kalimat-kalimat yang sesuai membuat novel ini enak dibaca tanpa meninggalkan gaya dan kekhasan Hemingway dalam bercerita

Sangat disayangkan novel ini sukar sekali kita temui di toko-toko buku manapun, karena semenjak cetakan IV (2001) buku ini diberi label : "Milik Negara - Tidak Diperdagangkan".
@h_tanzil

3 comments:

Anonymous said...

senang sekali akhirnya bisa mengetahui kalau ada terjemahan buku the old man and the sea, yang juga katanya dalam terjemahan seorang sapardi djoko damono (maaf kalau saya jd terkesan sangat udik karena baru tahu sekarang, :D ).

coba saja saya sudah mengetahuinya pada saat saya harus menuntaskan skripsi saya "the existentialism of the main character in ernest hemingway's the old man and the sea", sehingga dapat membantu lebih memahami karakter santiago, :)

anyway, resensi yang sangat bagus bung, bravo!

Anonymous said...

Very nice site! »

Arditya said...

Salut dech :)
Yg punya twitter bisa follow @arditya7 mention langsung di folbeck