Monday, June 19, 2006

Agar Anak Anda Tertular "Virus" Membaca


Judul : Agar Anak Anda Tertular "Virus" Membaca
Penulis : Paul Jennings
Ilustrator : Andrew Welden
Penerjemah : Ary Nilandari
Kata Pengantar : Hernowo
Penerbit : MLC (Mizan Learning Center)
Cetakan : I, April 2006
Tebal : 272 hlm ; 23.5 cm

Salah satu keinginan terbesar bagi para orang tua adalah melihat anak-anaknya bisa segera membaca bahkan gemar membaca. Bisa membaca dan gemar membaca jelas berbeda. Dibutuhkan suatu usaha bagi para orang tua agar kebiasaan membaca menjadi hal yang mengasyikan bagi anak sehingga menumbuhkan rasa gemar dan cinta anak pada buku hingga dewasa nanti.

Seperti judul pada buku ini "Agar Anak Anda Tertular Virus Membaca", Paul Jennings secara praktis mengajak para orang tua untuk menularkan ‘virus’ membaca dan bagaimana sejak dini anak-anak dapat asyik, bergairah dan cinta terhadap buku. Pilihan kata ‘virus’ sebagai terjemahan ‘bug’ dalam judul terjemahan buku ini sangatlah tepat. Hernowo dalam kata pengantarnya menjelaskan, semestinya judul buku ini – mengikuti judul buku aslinya, The Reading Bug and How You Can Help Your Child to Catch It – menggunakan frasa "kutu buku", namun frasa ini bagi masyarakat Indonesia sering ditafsirkan sebagai sesuatu yang dingin, berkacamata tebal dan tidak gaul. Karena itu pilihan mengganti frasa kutu buku menjadi virus sangatlah tepat dan menarik perhatian orang tua atau para pendidik untuk membangkitkan semangat menularkan virus membaca pada anak-anaknya.

Jennings membedakan antara bisa membaca dan gemar membaca, ia menekankan keteladanan orang tua adalah hal yang penting dalam membuat anak gemar membaca.. Orang tua sebenarnya telah memiliki bahan utama untuk mulai menularkan ‘virus’ membaca. Orang tua mencintai anak-anaknya, dan anak-anak senang dicintai. Inilah intinya. Cinta adalah fondasi utamanya. Jika kita ingin anak-anak gemar membaca, kita harus menanamkan kecintaan terhadap buku. Guru di sekolah memang bisa mengajarkan anak membaca, namun orang tua tetaplah orang yang paling tepat untuk menumbuhkan minat membaca anak. Orang tua dapat menumbuhkan keasyikan membaca setiap harinya. Membacakan atau membaca bersama anak adalah ungkapan cinta.

Paul Jennings dalam buku ini membagikan tips-tips dan pandangan-pandangan baru agar para orang tua bisa menularkan virus membaca bagi anak-anaknya; beberapa tips yang terdapat dalam buku ini antara lain :

Membacakan buku untuk anak, menurut Jennings momen-momen ketika orang tua membacakan buku bagi anak-anak adalah salah satu hal yang paling berharga yang dapat kita lakukan bagi mereka Manfaatnya akan sangat besar karena hal ini akan menciptakan hubungan cinta antara orang tua dan anak. Ungkapan cinta ini akan membentuk asosiasi antara anak dan buku. Kata buku membangkitkan kebahagiaan. Meraba, melihat, dan mencium bau buku selamanya terkait dengan kehangatan, rasa aman, dan cinta. Anda telah menyemaikan hubungan cinta sepanjang hayat antara anak dan membaca (hlm 39)

Selain itu membacakan buku pada anak tidak hanya membangkitkan kecintaan terhadap buku, melainkan membiasakan bahasa mereka dengan bahasa buku, sehingga kelak anak-anak akan siap dengan struktur kalimat sebuah buku jika ia bisa membaca sendiri.

Hal kedua adalah menjodohkan anak dengan buku. Memang tak mudah memilih buku yang menarik untuk anak-anak, Jennings menyarankan agar orang tua kritis terhadap minat anaknya akan berbagai hal, jika suka mobil balap, belikan buku-buku mengenai mobil balap, jika senang memasak, belikan buku-buku resep. Jika senang komik, tak ada buruknya dengan komik. Fakta bahwa komik mudah dibaca merupakan kelebihan, bukan kekurangan. Selain itu fisik buku pun berpengaruh pada minat membaca anak. Jika dari covernya saja sebuah buku tampak sulit dan tidak menarik, anak-anak tidak akan mau mencoba membacanya.

Dalam hal memilih isi cerita, disrankan agar memilihkan buku-buku yang tercipta dari lubuk hati sang penulis karena desakan kebutuhan untuk menceritakan sebuah kisah. Jangan tertipu oleh bacaan-bacaan ‘pelajaran’ yang ditulis hanya untuk menjaga kosakata karena biasanya certianya menjadi kaku dan tidak menarik. Disarankan juga agar sesekali anak-anak diberi kebebasan untuk memilih bukunya sendiri. Jika ternyata buku pilihan mereka sulit, orang tualah yang akan membacakannya untuk mereka.

Salah satu bagian paling menarik dalam buku ini adalah uraian mengenai membaca makna. Jennings menyarankan agar para orang tua tak perlu memaksakan anaknya yang sudah bisa membaca untuk berusaha keras membaca kata per kata, terutama pada kata-kata yang sulit. Misalnya kata margarin pada kalimat "Anak itu mengoleskan margarin dan menaburkan gula pada sepotong roti" adalah kata yang sulit dibaca, dan anak mungkin membuat kesalahan dengan menyebutnya mentega. Sebaiknya, biarkan saja anak membaca terus, tak perlu mengoreksinya karena si anak telah membuat perkiraan yang tepat berdasarkan makna dan barangkali menggunakan huruf pertama ‘m ‘ sebagai petunjuk. Artinya anak ini membaca untuk makna.

Jika orang tua memintanya berhenti, mengoreksinya, memintanya untuk mengulanginya dan melafalkannya dengan tepat mungkin saja si anak menjadi frustasi dan merusak suasana keasyikan membaca. Membiarkan anak menggunakan konteks untuk memperkirakan makna dalam hal ini lebih berguna daripada membunyikan huruf-huruf. Kata mentega adalah tebakan yang masuk akal. Orang tua mengoreksinya jika tebakan katanya diluar konteks bacaannya dan terasa tidak masuk akal.

Masih banyak hal-hal menarik dalam buku ini, Jennings tidak hanya memberikan teknik-teknik membaca pada anak-anak, namun ia juga menekankan pentingnya orang tua agar bisa menularkan rasa cinta, rasa asyik, dan menciptakan sikap kerajingan membaca, karena teknik membaca saja tidak bisa menularkan rasa cinta membaca pada anak-anak. Selain itu pendekatan-pendekatan baru juga akan kita temui dalam buku ini sehingga para orang tua akan diajak untuk memilih dan merancang pendekatan-pendekatan apa yang yang akan dilakukannya untuk membangkitkan minat baca pada anak-anaknya sejak dini.

Pada bab 12, buku ini juga menyertakan daftar buku-buku yang disarankan oleh Jennings. Selain judul-judul dan sedikit sinopsisnya, Jennings juga mengkategorikan buku-buku tersebut berdasarkan tingkat usia sehingga memudahkan pembaca memilihkan buku-buku untuk anaknya. Namun sayangnya minimnya buku-buku anak di Indonesia yang cocok dengan kriteria Jennings baik itu terjemahan maupun karya lokal membuat banyak judul-judul buku tersebut sulit kita temui di toko-toko buku.

Rasanya buku karya Paul Jennings ini akan lebih cocok diadaptasi (bukan diterjemahkan) oleh penulis lokal sehingga contoh-contoh bukunya dapat dengan mudah dicari oleh pembacanya dan kasus-kasus membaca yang diutarakan Jennings dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga dan kebiasaan membaca di Indonesia.

Namun usaha untuk menerjemahkan buku ini kedalam bahasa indonesia patut dihargai setinggi-tingginya karena buku yang ditulis dengan bahasa yang jernih dan berhasil diterjemahannnya dengan baik dan disertai gambar-gambar yang jenaka tentunya akan membangkitkan kepedulian setiap orang (terutama orang tua dan guru) untuk membuat anak-anak terjangkit virus membaca sehingga menjadi ‘tegila-gila" membaca dan menumbuhkan generasi baru manusia Indonesia yang tidak hanya bisa membaca namun gemar membaca.

@h_tanzil

10 comments:

Gumi Angga said...

aku akan beli buku ini,,,,buat anakku,,,, yang gak tau lahirnya kapan... wong bapaknya aja belom ketemu, hehehhe
bung tanzil... anda ini siapakah? siapakah anda??
bung tanzil,, apa anda membeli semua buku yang anda referensikan??
saya pingin referensi perfume,,, apatuh, novel yg dibahas di kompas minggu kemarennn
dengan gaya bung tanzil..
please!
oya,,, 'harga' buku2 itu cantumin duooong

Anonymous said...

Makasih atas responnya.
Saya hanya pembaca buku biasa. Tentu saja sy memiliki dan baca bk2 yg saya review. Sebagian beli, sebagian lagi pemberian penerbit or penulis yg ingin bknya direview.
Parfume belum bc tuh...pingin beli tp blm sempat dan lg mash bnyk buku yg antriiiiii....

Harga buku nanti akan sy cantumkan deh...

Gumi Angga said...

bung tanzilll,,
saya masih penasaran, siapakah anda...
tolong mail saya,
alasan kenapa banyak orang fanatik pada karya pramoedya... saya belum pernah menamatkan satu bukunya pun, saya pernah beli dan punya, tapi tak berhasil menamatkannya,,,
apa ada yang salah dalam otak saya???
putri_angga@yahoo.com
kedua,,, DA VINCI CODE ddh pernah direferensikankah?

Duma said...

Wah, tampil dengan gaya baru nih ^.^

Bang tanzil, kog shout box nya ilang nih?

Kalau yang Baudolino nya Umberto Eco sudah baca belum yah? Aku juga ingin baca review khas bang Tanzil yang oke punya.

Anonymous said...

Shoout box sempet ngilang gara2 rubah template..he..he..
sekarang udah ada.

Boudolino belum beli bo, belum sempet ke toko buku.

Anonymous said...

Aku nggak tau skr masih terbit ato enggak, tapi salah satu majalah yang patut disalahkan kenapa aku gemar membaca adalah Majalah Bobo! Dari cerita Keluarga Bobo, Sirik & Juwita, Nirmala & Oki, Paman Kikuk... semuanya bikin mata gak lepas dari majalah ini kalau belum tamat. Dan Enid Blyton adalah salah satu pengarang yang paling bertanggung jawab (baca: berjasa) untuk kegemaran yang sama ;)

Anonymous said...

Sama Rey...
Yang paling bertanggung jawab bikin aku suka baca ya bobo dan Lima Sekawan!

Sayang koleksi lima sekawan dan bobo lamaku hilang entah kemana...

Anonymous said...

Cool blog, interesting information... Keep it UP helena pilates Bank+first+action+card Ambien sleep drug any adiction Estate financial planning real software

Anonymous said...

World Of Warcraft gold for cheap
wow power leveling,
wow gold,
wow gold,
wow power leveling,
wow power leveling,
world of warcraft power leveling,
world of warcraft power leveling
wow power leveling,
cheap wow gold,
cheap wow gold,
buy wow gold,
wow gold,
Cheap WoW Gold,
wow gold,
Cheap WoW Gold,
world of warcraft gold,
wow gold,
world of warcraft gold,
wow gold,
wow gold,
wow gold,
wow gold,
wow gold,
wow gold,
wow gold
buy cheap World Of Warcraft gold q3c6k7ls

Anonymous said...

waaah asyik, review yang bagus untuk buku yang memang bagus banget. aku enjoy menerjemahkannya. karena buku ini pula aku rajin menulis untuk anak:)
terima kasih Pak Tanzil.