Saturday, September 22, 2007

Dracula

Judul : Dracula
Penulis : Bram Stroker
Penerjemah : Ny. Suwarni A.S
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Mei 2007
Tebal : 528 hlm ; 20 cm
Harga : Rp. 60.000,-

Dracula, adalah monster vampir yang usianya telah mencapai ratusan tahun. Ia memiliki kekuatan sama dengan dua puluh orang. Kelicikannya yang luar biasa tumbuh bersama masa hidupnya dari abad ke abad. Ia memiliki kemampuan sihir. Semua orang mati berada di bawah perintahnya. Dia setan bengis yang tak punya hati. Dalam batas-batas tertentu dia bisa muncul kapan dan di mana saja, dan dalam batas kemampuannya dia bisa memerintah keadaan alam, badai, kabut dan petir. Bisa pula memerintah binatang seperti tkus, kelelawar, rubah , serigala dan beruang. Dia bisa pula menjadi serigala atau kelelawar. Bisa menghilang dan menjelma menjadi kabut pekat.

Sepak terjang Dracula menjadi legenda selama berabad-abad. Sebagian mempercayainya dia benar-benar ada, sebagian menganggap hanya kisah tahayul belaka. Tak seorangpun berani membuktikan keberadaannya apalagi memburunya hingga akhirnya ada enam orang pemberani yang memiliki syaraf baja untuk memusnahkan dan membuangnya ke neraka paling dalam hingga tak lagi mengganggu umat manusia yang berada di bumi ini.

Mereka adalah Mina Harker yang dengan keberaniannya telah menyelamatkan suaminya, Jonathan Harker, seorang penasehat hukum dari kegilannnya setelah secara tak disadarinya bertemu langsung dengan Count Dracula dan membuka jalan bagi vampir itu untuk memasuki Inggris. Quincey Morris, jutawan petualang, Arthur Holmwood (Lord Goldaming), seorang bangsawan Inggris, Dr. John Seward, kepala rumah sakit Jiwa di Inggris, dan Prof. Abraham Van Helsing, dokter bedah asal Amsterdam dan satu-satunya dari kelima orang diatas yang mengetahui kekuatan vampir serta bahaya yang mengancam hidup dan jiwa para pemburunya. Hanya dia yang tahu artinya menantang kejahatan Dracula.

Keenam orang ini dipersatukan untuk memburu Dracula karena orang yang mereka kasihi, Lucy Westenra mati dan berubah wujud menjadi vampir yang meneror anak-anak di London. Lucy adalah korban pertama yang dipilih Count Dracula di Inggris. Semua berawal ketika Jonathan Harker ditugaskan oleh kantor pengacaranya untuk mengunjungi Count Dracula di purinya di Transylvania guna mengurus pembelian beberapa rumah di London – Inggris. Awalnya Jonathan tak mengira bahwa kliennya adalah mahluk vampir hingga akhirnya ia menemukan beberapa keanehan di puri tersebut dan menyadari bahwa dirinya terperangkap dalam puri Dracula. Walau akhirnya Jonathan bisa meloloskan diri dari puri setan tersebut, jiwanya terguncang dan menderita demam otak hingga harus dirawat di Budapest selama berminggu-minggu.

Ketika sembuh, Jonathan pulang ke Inggris dan menikah dengan Mina yang merupakan sahabat Lucy Westenra. Adapun Count Dracula setelah urusannya dengan Jonathan Harker selesai, ia segera berangkat ke Inggris dengan membawa beberapa peti dan menumpang sebuah kapal Rusia. Kapal yang ditumpanginya itu terombang-ambing terdampar di pantai Wiltby Inggris, anehnya ketika sampai di pelabuhan tak seorang awak kapalpun yang ditemukan kecuali mayat nahkoda kapal yang terikat pada kemudi kapal. Dalam kantungnya terdapat secarik kertas yang menceritakan kejadian-kejadian mengerikan di atas kapalnya. Selain itu beberapa saksi mata melihat bahwa ada seekor anjing besar melompat dari kapal dan kabur menuju pekuburan umum.

Korban pertama yang dipilih Dracula di Inggris adalah , Lucy Westenra yang saat itu sedang diperebutkan oleh berapa pria sekaligus yaitu Quincey Morris, Dr. Seward, dan Lord Goldaming. Walau akhirnya Lucy memilih Lord Goldaming sebagai calon suaminya, kebahagiaannya tiba-tiba terengut ketika kesehatan Lucy menurun drastis. Lucy selalu tampak lemas dan kekurangan darah. Di lehernya tampak dua luka seperti bekas gigitan binatang Awalnya Dr. Seward yang merawatnya tak bisa menyembuhkannya, kondisi Lucy yang semakin memburuk hingga akhirnya Dr Seward mengundang rekannya Prof Van Helsing untuk memeriksa Lucy. Dari diganosa Van Helsing inilah akhirnya diketahui apa penyebab sakitnya Lucy.

Nyawa Lucy tak terselamatkan dan berubah menjadi vampir. Dengan sangat terpaksa jasad Lucy harus dipenggal kepalanya dan ditusuk jantungnya dengan pasak kayu oleh orang-orang yang mengasihinya. Setelah kematian Lucy, Van Helsing beserta Dr. Seward, Quincy Moris, Lord Goldaming, dan pasangan Jonathan dan Mina Harker memburu keberadaan Dracula di Inggris, mereka menyatroni rumah-rumah yang dibeli Count Dracula untuk menyucikan peti-peti yang merupakan tempat peristirahatannya di Inggris hingga memburunya ke Puri Dracula di Translyvania.

Kisah diatas adalah novel horor klasik karya Bram Stoker – Dracula. Novel yang pertama kali terbit pada tahun 1897 ini bisa dikatakan merupakan novel yang pertama kalinya mempopulerkan kisah dracula/vampir. Setelah itu ratusan buku dan film tentang dracula bermunculan hingga kini. Yang terakhir dan fenomenal adalah novel The Historian karya Elizebth Kostova yang mengaku terinspirasi dari karya Bram Stoker ini. Sedangkan di ranah film, salah satu film terkenal yang diadaptasi dari novel Dracula adalah film besutan sutradara kondang Francis Ford Coppola yang berjudul Dracula (1992). Film ini dibintangi oleh artis-artis papan atas Hollywod seperti Keanu Reaves, Anthoni Hopkins, Winona Ryder, dll.

Novel Dracula ini ditulis Bram Stroker layaknya sebuah buku harian, atau istilah sastranya dikenal dengan ‘epistolary novel’ dimana isinya merupakan kumpulan catatan harian, telegram, surat-surat para tokoh-tokohnya, kliping surat kabar, alat rekam, dll. Gaya penulisan seperti ini lazim ditemui di novel-novel abad 19. Jadi dalam novel ini pembaca akan disuguhkan berbagai catatan harian yang disusun secara urut tanggal dari para tokoh-tokohnya yaitu Jonathan Harker, Mina Harker, Lucy, Dr. Seward, dan Van Helsing. Selain itu terdapat juga artikel surat kabar, isi sebuah telegram, dan surat menyurat antar para tokohnya.

Uniknya walau ditulis dengan cara seperti ini, semuanya terangkai dengan sempurna dan membentuk sebuah kisah yang menarik. Catatan-catatan ini tersaji secara linier dari hari- kehari, kadang mundur sedikit kebelakang atau terdapat beberapa tanggal yang sama untuk melihat sebuah kejadian dari sudut pandang tokoh lain. Hal ini membuat karakter tokoh-tokohnya menjadi kuat karena mengungkap kondisi jiwa para tokohnya menurut perasaannya masing-masing. Hanya saja rupanya Bram Stroker terjebak dalam gaya tuturan yang sama antara tokoh satu dengan yang lainnya, padahal sejatinya catatan harian tiap orang pasti memiliki gaya penulisan yang berbeda.

Karena novel ini ditulis di abad ke 19, tentu saja plot kisah novel ini tidak secepat novel-novel horor jaman kini. Beberapa bagian bahkan terkesan sangat romantik dan mendayu-dayu. Tidak ada ketegangan yang belebihan pada novel ini. Deskripsi yang lazim dalam novel-novel horor seperti darah, kekerasan, dan prosesi pemusnahan mayat yang telah menjadi vampir dideskripsikan dengan wajar sehingga tak membuat pembacanya mual atau bergidik jijik. Namun novel ini tetap menarik untuk dibaca. Pembaca akan dibawa dalam suasana kota London yang kelam ketika matahari beranjak terbenam. Emosi para tokoh-tokohnya tereksplorasi secara mendalam, disini tampak kelihaian Stroker meninjau ke dalam jiwa manusia yang dilanda ketakutan.

Selain menyuguhkan kekelaman, kengerian dan serunya kisah perburuan Dracula. Novel ini bisa dipandang sebagai sebuah novel tentang perubahan peran gender, pergumulan antara tradisi dan modernisasi di akhir abad 19. Di sepanjang cerita, terdapat berbagai referensi atas perubahan peranan gender; Mina Harker adalah seorang wanita modern, yang kecerdasannya yang membuat kagum para tokoh prianya. Ia fasih menggunakan mesin tik. Ia juga menggunakan akal sehatnya dalam melacak keberadaan Count Dracula.

Dalam hal tradisi dan modernisasi, melalui novelnya ini Bram stroker juga menguraikan mengenai menyatunya tradisi (tradisi rakyat dan agama) dan modernisasi. Hal ini terlihat jelas pada tokoh Van Helsing, seorang dokter yang menggunakan cara-cara modern dalam menyelamatkan nyawa Lucy seperti transfusi darah (bisa dibayangkan bagaimana transfusi darah di abad ke 19!), namun ia juga melakukan tindakan diluar nalar seperti menggunakan bawang putih sebagai penangkal vampire, mensterilkan peti Dracula dengan hosti (roti perjamuan kudus), dll.

Melihat luasnya cakupan yang ditulis Stoker dalam novelnya ini, tak heran jika novel ini menjadi novel klasik yang walau telah berusia lebih dari satu abad namun terus dikenang orang hingga kini. Rl. Fisher dalam kata pengantar novel ini mengungkap bahwa novel ini menjadi abadi bukan karena penulisnya, bukan pula karena keistimewaan plotnya, gayanya, dialognya atau pada bagian-bagian deskriptifnya.

Menurutnya yang menjadi keistimewaan Dracula adalah temanya yang luar biasa kuat, penggunaan sudut pandangnya yang beragam, kemampuan Stroker untuk mencakup beberapa bidang (intelektual, emosional, maupun seksual), serta adanya beberapa peristiwa yang benar-benar mengerikan, dan mungkin yang paling penting adalah kemampuan penulisnya meninjau ke dalam jiwa manusia. Efek Dracula sangat cocok kalau disamakan dengan efek mimpi buruk. Kita tak bisa menyentuh mimpi buruk, bahkan tak bisa menimbang atau mengukurnya. Tak seorangpun bisa membantah rasa takut yang ditimbulkannya pada diri kita. Jadi keberhasilan Dracula untuk bertahan adalah berkat kemampuan Bram Stroker untuk melihat dunia dari segi di mana mimpi adalah kenyataan dan kesadaran adalah mimpi (hal 14)

Novel Dracula ini pernah diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 90-an, kini menyusul diterbitkannya The Historian – Elizabeth Kostova (GPU, Jan 2007), Gramedia menerbitkan ulang Dracula dalam kemasan yang menawan. Sampul bukunya dibuat menyerupai buku-buku kuno lengkap dengan bercak-bercak keusangan. Warna cover hitam pekat dengan tulisan “Dracula – Bram Stroker dalam bingkai emas. Punggung bukunya dibuat dengan beberapa ukiran emas khas buku-buku abad 19. Sedangkan pinggir halamannya disalut dengan warna merah darah. Kemasan seperti ini tentu saja membuat orang penasaran terhadap buku ini dan membawa pembacanya untuk masuk dalam abad ke 19 dimana novel ini untuk pertama kalinya diterbitkan.

Semoga GPU terus menerbitkan ulang karya-karya klasik dunia dengan sentuhan kemasan yang kreatif seperti novel dracula ini. Sehingga karya-karya ini yang biasanya sarat dengan pesan-pesan moral tidak pernah terlupakan dan terus terbaca oleh pembaca kita dari generasi ke generasi.

@h_tanzil


Bram Stoker
(Sumber : www.gramedia.com)

Abraham "Bram" Stoker dilahirkan di dekat Dublin pada tanggal 8 November 1847. Ia bermimpi menjadi penulis sejak masih sangat muda, ketika berbaring di ranjang karena penyakit aneh yang sulit dikenali. Karena merasa harus mengalah pada keinginan orangtuanya, selama delapan tahun ia berkarier sebagai pegawai negeri. Namun ia terus menulis, mulai dari kisah fantasi impian sampai ulasan drama panggung. Ia juga masih punya waktu sebagai kritikus teater, editor, dan menulis resensi tentang rujukan teater. Henry Irving, aktor panggung terkenal, membawanya masuk lebih jauh ke dunia teater, sebagai manajer aktor di London`s Lyceum Theater. Novel lengkapnya yang pertama, The Snake`s Pass, terbit tahun 1890, tahun saat ia memulai riset tentang karya akbarnya, Dracula. Diluncurkan ke tengah pembaca bebarapa tahun kemudian, cerita dengan tema luar biasa ini mengangkat tokoh utamanya yang haus darah, Count Dracula, ke arah kemasyhuran ...dan terus bertambah populer bahkan sampai satu abad kemudian.

5 comments:

Anonymous said...

*gak mau baca dulu resensinya, karena mau baca sendiri bukunya*
ah Dracula nya Stoker selalu mengingatkan pada Winona 'Mina Harker' Ryder yang cantik itu :)

Fadiah de dame said...

wow dracula nya qren"
apalagi ada 'Mina Harker' yang cantik dan cerdas itu...
cerita dracula ini sangat bagus menarik perhatian aku..

Anonymous said...

stlh gue baca bukunya,,,rasanya pengen ke kandangnya count draculadi pennsylvania!!!klo ada yang mau kesana ajak-ajak geu ya...

sukma sundanis blogger said...

good

sukma sundanis blogger said...

carita alusss