Monday, October 08, 2007

Menikmati Hidup Yang Indah Setiap Saat


Judul : Cherish Every Moment – Menikmati Hidup Yang Indah Setiap Saat
Penulis : Arvan Pradiansyah
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan : 2007
Tebal : 322 hlm

Pernahkah kita renungkan, berapa tahun anugerah kehidupan yang Tuhan berikan pada kita? Tak seorangpun tahu, itu adalah kedaulatan Tuhan, tak seorangpun bisa memprediksi atau merencanakan hingga berapa tahun kita akan hidup di dunia ini. Bisa saja kita diberi usia yang panjang hingga menjadi kakek dan nenek, namun siapa tahu ajal menjemput kita tahun depan, bulan depan, esok hari, atau sesaat setelah ketika kita menyelesaikan kalimat ini.

Jika kita tak tahu sampai kapan kita diberi kesempatan untuk hidup, apa yang harus ktia lakukan pada saat ini ? Sudahkan kita menikmati hidup dengan sesuatu yang positif. Seberapa baik kualitas kehidupan yang kita alami kini? Dunia menuntut kita untuk hidup serba cepat, serba instan. Tanpa disadari kehidupan kita berlalu begitu saja dengan cepat. Seolah tak ada waktu bagi kita untuk menikmati hidup, tak sempat untuk mensyukuri anugerah Tuhan dan tiba-tiba saja kita telah menjadi tua dan lelah. Belum sempat kita menikmati hidup tiba-tiba hidup kita berakhir.

Tentunya kita tak ingin melewati kehidupan kita seperti itu. Kita ingin bisa menikmati kehidupan yang sudah Tuhan berikan pada kita dengan melakukan hal-hal positif dan menjadi berkat bagi sesama kita. Namun bagaimana caranya menikmati hidup sementara kita hidup dalam dunia yang serba cepat dan instan? Jawabannya bisa ditemui pada pada buku ini.

Cherish Every Moment – Menikmati Hidup Yang Indah Setiap Saat. Buku karya Arvan Pradiansyah, seorang pembicara publik, fasilitator dan kolumnis di beberapa media nasional dan penulis buku best seller "You are A Leader" dan "Life is Beautiful ini dan mencoba memberikan berbagai jawaban dari pertanyaan bagaimana cara kita bisa menikmati hidup yang indah setiap saat. Ada 24 bahasan yang dikemukakan oleh Arvan, salah satunya dan yang menjadi judul buku ini adalah "Cherish Every Moment". Artinya kita harus menghargai setiap waktu, setiap saat, bahkan setiap detik yang kita alami dalam hidup.

Kita cenderung tidak dapat menikmati hari ini karena pikiran kita diisi oleh kecemasan-kecemasan akan hari esok. Padahal belum tentu besok kita masih hidup. Karenanya Arvan mengajak kita untuk membangun mindset bahwa hari ini merupakan hari terakhir dalam kehidupan kita, sehingga kita akan berusaha untuk melakukan yang terbaik seolah esok tak ada lagi kesempatan untuk berbuat kebaikan. Hari ini adalah hari hadiah yang terbesar yang diberikan Tuhan pada kita. Jika kita menyadari hal ini maka hidup kita akan terasa sangat indah.

Mengisi dan menikmati hari yang Tuhan berikan pada kita salah satunya yaitu dengan membina hubungan sengan sesama. Salah satu tema yang menarik dalam hal ini adalah dalam bab ‘Rekening Kepercayaan’. Rekening kepercayaan menganalogikan hubungan antar manusia seperti kita mempunyai rekening bank dimana ada dua hal: setoran dan tarikan. Kita menyetor dengan cara memberikan kebaikan kepada orang lain. Sebaliknya kita melakukan tarikan bila kita melakukan hal-hal yang sebaliknya. Segala bentuk ketidakbaikan kita pada seseorang adalah tarikan. Jika demikian kita tentu harus terus memperbanyak saldo kita dengan senantiasa memberikan setoran-setoran dalam kehidupan kita agar kita memperoleh saldo positif beserta bunganya.

Dalam hal spiritualitas, salah satu tema yang terdapat dalam buku ini adalah mengenai ‘Orang beragama atau Orang Baik’. Tema ini menyorot sebuah fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa orang yang beragama tidak selalu baik, dan orang baik tidak selalu beragama. Arvan memberikan contoh bahwa kita sering mendengar di berita-berita seorang guru agama memperkosa murid-muridnya, pendeta yang melakukan penipuan, dll. Menurutnya orang-orang bergama biasa seperti itu karena mereka belum memahami esensi agama yang sesungguhnya dan hanya memandang agama sebatas hal-hal yang bersifat ritual. Dan esensi agama adalah KASIH.

Masih banyak tema-tema menarik lainnya dalam buku ini. Buku ini ditutup dengan manis dengan judul ‘Mengapa Hidup Sering Tidak Adil?’. Di tema terakhir buku ini Arvan mengajak kita untuk menjawab pertanyaan mengapa sepertinya orang-orang yang jujur dan mencoba hidup lurus malah menghadapi masalah , bahkan dikucilkan oleh di lingkungannya. Sedangkan orang yang korupsi malah hidupnya nyaman dan menjadi orang-orang terhormat. Apakah itu artinya Tuhan tidak adil? Di akhir bab ini kita akan menemukan jawaban yang tentunya melegakan hati kita.

Seluruh bab dalam buku ini disajikan dalam bentuk wawancara (tanya jawab) karena memang buku ini merupakan intisari dari acara ‘Life Excelent’ yang disajikan setiap minggunya di jaringan radio Trijaya. Cara penyajian seperti wawancara ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, membaca buku ini kita seperti melakukan tanya jawab langsung dengan penulisnya. Penyampaiannya sangat personal dan tidak bertele-tele, eksplisit dan langsung mengarah pada tema yang sedang dibahas. Dan mungkin saja apa yang ditanyakan oleh si penanya dalam buku ini juga merupakan pertanyaan kita.

Konsekuensi logis atas cara penyajian seperi ini tentu saja menyebabkan jawaban-jawaban atas persoalan atau tema yang diangkat menjadi terlalu singkat seperti halnya kita mendengar wawancara atau diskusi yang ada di TV atau radio. Padahal ada beberapa tema yang mungkin kalau diperluas atau disajikan dengan bahasan dan penyajian yang terstruktur akan lebih memuaskan pembacanya.

Namun terlepas dari kelebihan dan kekurangan buku ini, buku ini sangatlah inspiratif. Tema-temanya tidak mengada-ngada, semuanya diambil dari kehidupan sehari-hari lengkap dengan contoh-contoh nyata yang dialami penulisnya. Temanya beragam seperti cinta, hubungan atara pribadi, manajemen diri, Tuhan dan spiritualitas. Kisah-kisah dan ilustrasinya tak jarang membuat kita tersentuh, tertawa, membuat kita merenung dan berpikir.

Keduapuluh empat tema/bab yang terdapat dalam buku ini dapat dibaca secara acak, pembaca bisa membaca dari mana saja tanpa harus berurutan sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembacanya. Semuanya memberikan pesan yang singkat namun sarat makna dan terikat oleh benang merah yang kuat yaitu bagaimana agar hidup kita semakin berkualitas dan bisa menikmati hidup yang indah setiap saat, menjadi berkat bagi sesama kita dimanapun dan apapun yang kita hadapi pada saat ini.

@h_tanzil

1 comment:

Dayat said...

Hebat. Membaca artikel resensi mas Tanzil saja saya sudah dapat menggambarkan betapa bagusnya isi buku ini. Juga, buku ini sangat bermanfaat untuk semua kalangan pastinya. Sudah saatnya kita kembali semangat dalam membangun bangsa. Caranya? Ya, dengan memulai memaknai hari-hari yang kita lalui. Buku ini adalah salah satunya, menurut saya, alat pembantu kita untuk bisa menjalani hari-hari kita dengan semangat dan sukses.