Monday, February 18, 2008

Home Library



Judul : Seri Rumah Ide - Home Library
Penulis : Imelda Akmal
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2008
Tebal : 64 hal
Harga : Rp. 29.500,-

Bagi seorang pecinta buku , buku adalah bagian dari keseharian yang tak terpisahkan, bahkan buku telah menjadi salah satu kebutuhan utama yang haru selalu ada. Seorang yang suka membaca selalu haus akan bacaan-bacaan baru, ia akan berusaha memperoleh buku-buku baru baik dari meminjam atau membeli. Karenanya tak heran jika seorang pecinta buku, koleksi buku-bukunya selalu bertambah dari waktu ke waktu.

Ketika buku-bukunya masih sedikit, ia bisa menyimpannya di atas meja atau rak buku mungilnya. Namun tanpa disadari buku-bukunya semakin bertambah dan maka semua tempat bisa dijadikan rak buku darurat seperti ditumpuk dilantai, di sandaran bahu jendela, di rak TV, diatas lemari pakaian, di dalam container plastik, dalam dus, atau bahkan menitipkan buku-bukunya ditaruh di meja belajar anaknya, dll.

Tentunya penempatan buku-buku secara sembarangan selain tidak sedap dipandang mata juga menyulitkan si pemilik buku untuk mencari buku-buku yang butuhkannya, bahkan bukan tak mungkin membuat buku-buku menjadi lekas rusak karena lembab, berdebu, dll. Nah, bagaimana agar puluhan atau bahkan ratusan buku-buku koleksi dapat tersimpan dengan rapih, terawat, mudah untuk dicari kembali, dan menjadi bagian dari estetika rumah kita? Home Library adalah jawabannya!

Buku Seri Rumah Ide – edisi Home Library yang ditulis oleh seorang penulis buku desain interior kenamaan Imelda Akmal ini mencoba memberi ide dan inspirasi agar buku-buku koleksi kita menyatu dengan tatanan rumah sehingga tampak lebih teratur, rapih, mudah diakses, dan sedap dipandang mata. Buku ini juga memberikan inspirasi menciptakan perpustakaan rumah di sudut manapun, semungil apapun ruangan yang tersedia.

Seperti buku-buku Seri Rumah Ide lainnya, tips-tips dan bahasan yang terdapat dalam buku ini ditulis dengan singkat, praktis dan mudah dimengerti dan dilengkapi lebih dari 50 buah foto berwarna yang dicetak diatas kertas glossy. Ada 17 buah bab yang dibahas di buku ini, mulai dari Perpustakaan di Rumah itu Perlu, Bagaimana Menata Buku, Rawat (buku) baik-baik!, Penerangan dan Cahaya, Perpustakaan Dini dari kotak-kotak kayu buatan sendiri, dll. Lalu ada pula bahasan plus wawancara mengenai perpustakaan pribadi Dewi “Dee” Lestari, dan perpustakaan-perpustakaan pribadi milik para dosen, desainer rumah, fotografer, dll.

Menurut Imelda Akmal, langkah pertama yang paling penting dalam membuat perpustakaan rumah adalah menentukan letak perpustakaan di rumah kita. Salah satu factor yang dpat dijadikan bahan pertimbangan adalah ketersediaan ruang. Sebaiknya memang kita dapat menyediakan ruangan khusus. Jika tidak memungkinkan, masih ada banyak alternatif seperti yang terdapat dalam buku ini, yaitu:
di salah satu sudut ruang makan, meyatu dengan ruang lain, di sepanjang koridor ruangan, di ruang tidur tamu, di sudut rumah, di loteng, dll

Selain letaknya dua hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan letak dan posisi perpustakaan di rumah yaitu ; sebaiknya area perpustakaan tidak terkena sinar langsung matahari karena paparan sinar matahari secara langsung pada buku-buku akan membuat buku koleksi kita cepat rusak. Cari ruangan yang kering, tidak lembab, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika memungkinkan pakailah AC agar suhu ruang terjaga sehingga kondisi bukupun terjaga kelembapannya.

Untuk rak buku, Imelda menyarankan agar memilih dan menentukan sesuai dengan kebutuhan, karenanya sebelum membuat atau membeli rak buku sebaiknya kita membuat daftar jumlah buku yang kita miliki. Jika pilihannya membuat sendiri rak buku maka langkah selanjutnya adalah; ukur ruang yang ada, buat daftar jumlah koleksi buku, ukur dimensi buku rata-rata untuk menentukan tinggi dan lebar rak, jangan lupa tambahkan 2 hingga 5 cm sebagai sapce bagi jari kita kala mengambil buku, dan pisahkan buku menurut konsep penyusunan buku yang kita pakai.

Lalu bagaimana menata buku ? Buku ini membahas secara praktis mengenai penataan buku berdasarkan Klasifikasi Dewey atau DCC. Selain itu dibahas juga cara penataan berdasarkan kategori, ukuran buku, dan usia pemilik. Semuanya cara itu bisa kita terapkan sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan kita mencari buku-buku yang kita butuhkan.

Setelah menentukan ruang, membuat rak buku, menata buku, buku ini juga mengupas cara merawat buku. Dari sudut pandang kesehatan, koleksi buku yang tidak terawat bisa menimbulkan masalah terutama buku yang terpapar debu tebal. Empat musuh utama buku yaitu debu, kelembapan , paparan langsung sinar matahari dan rayap. Untuk itu buku ini menyajikan tips-tips praktis membersihkan buku dari debu, dan rayap. Untuk mengusir debu bisa dilakukan dengan mudah dengan kemoceng, lap kering dan vacuum cleaner. Untuk menghindari rayap, usahakan agar rak buku selalu kering, semprot rak kayu dengan anti rayap, taruh kemasan anti serangga, dan gunakan AC.

Jika sirkulasi udara dalam ruang perpustakaan kurang baik, biasanya buku akan menjadi apak atau mengeluarkan bau tak sedap. Agar buku tak menjadi bau, secara berkala keluarkan koleksi buku anda dan angina-anginkan. Jangan lupa juga untuk menjemurnya dibawah sinar matahari agar buku tetap kering dan terhindar dari jamur. Satu hal yang perlu diingiat jangan terlalu lama menjemur buku dibawah sinar matahari langsung, sebab bisa merusak kertas.

Selain hal-hal diatas masih banyak hal-hal yang dikupas dalam buku ini seperti pemilihan furniture (kursi,meja) untuk perpustakaan, pencahayaan, alat-alat bantu (tangga), dll yang semuanya memberi inspirasi dan contoh langsung bagaimana sebuah perpustakaan rumah dapat terwujud dengan tatanan yang nyaman dan sedap dipandang mata.

Sayangnya, buku ini tak menampilkan contoh perpustakaan rumah yang sederhana dengan bahan-bahan yang ekonomis. Jika saja ada tentu saja buku ini akan semakin lengkap dan apa yang terdapat dalam buku ini dapat diterapkan oleh berbagai kalangan. Sayang juga buku ini tak mencantuman anggaran pembangunan pepustakaan dari contoh-contoh perpustakaan rumah yang ada dalam buku ini. Pencantuman besarnya anggaran yang dikeluarkan terntunya bermanfaat agar pembaca bisa mengira-ngira berapa besar biaya untuk membuat sebuah perpustakaan pribadi sesuai dengan yang ada di buku ini.

Terlepas dari beberapa kekurangan buku ini, kehadiran buku ini tentunya sangat bermanfaat bagi para pecinta buku dan para pengamat desain perpustakaan. Umumnya buku-buku desain populer di Indonesia membahas mengenai kamar, kamar mandi, dapur, ruang makan, dll. Sangat jarang yang membahas mengenai home library, sehingga buku ini menjadi pioneer dalam genre buku-buku desain. Salut atas usaha Imelda Akmal untuk mewujudkan buku ini. Jika kita mencermati halaman paling akhir di buku ini kita akan melihat, untuk membuat buku setebal 64 halaman ini Imelda meriset dan memfoto sebanyak 18 rumah, yang terletak di Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, hingga Melbourne. Dimana 7 diataranya berlokasi di Bandung.

Semoga kehadiran buku ini dapat memberi inspirasi bagi para pecinta buku untuk menata bukunya dengan baik. Menciptakan perpustakaan di rumah tidak hanya membuat buku kita tersimpan dengan baik dan rapi, namun juga meningkatkan keingingan membaca sehingga membaca menjadi budaya dalam keluarga. Adanya perpustakaan di rumah juga membuat kita semakin menghargai buku sekaligus mempercantik rumah dengan gaya yang elegan.

I do not have a Ferrary, but I do have a home library.

@h_tanzil

2 comments:

Anonymous said...

hi mas, salut sama reviewnya yang lengkap. terimakasih sudah mampir ke blog saya. salam kenal. nice 2 meet u :)

Rati said...

Buku ini seperti versi mini At Home with Books. Mungkin inspirasinya dari sana ya?