Thursday, December 22, 2005

Di Tepi Sungai Piedra Aku duduk & Tersedu

Judul : Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk & Tersedu
Penulis : Paulo Coelho
Penerjemah : Miagina Amal
Penyunting : Nukila AmalPenerbit :
Pustaka AlvabetCetakan : I, Januari 2005
Tebal : 209 hal.

Kisah Cinta adalah kisah yang tak habis digali oleh para penulis novel. Kisah Cinta memang dapat ditulis dari berbagai sudut pandang sesuai dengan gaya dan karakter dari si penulis yang dengan imajinasinya meramu kisahnya menjadi kisah cinta yang menarik untuk dibaca.

Novel ini ditulis oleh Paulo Coelho, penulis novel terkenal "Sang Alkemis" Walau novelnya kali ini bertema cinta, namun di tangan Coelho novel ini menjadi sebuah kisah cinta yang 'tidak biasa' karena dibalut dengan nuansa spritualitas dan pengorbanan cinta yang memberi perenungan dan pencerahan bagi siapapun yang membacanya.

Kisahnya sendiri adalah tentang sepasang sahabat yang terpisah selama belasan tahun. Awalnya mereka adalah sepasang anak-anak yang tumbuh bersama dan memiliki kenangan tersendiri dalam persahabatannya. Setelah beranjak dewasa persahabatan mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu. Pilar, si gadis kecil menjelma menjadi perempuan dewasa yang mandiri dan perkasa, sementara si pria menjadi seorang pemimpin agama yang karismatis yang memiliki karunia untuk menyembuhkan orang. Suatu saat Pilar menerima surat dari sahabatnya dan memintanya untuk bertemu, maka iapun bergegas menempuh perjalanan dari Zaragoza ke Madrid untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

Akhirnya Cinta tumbuh melalui pertemuan itu, merekapun melakukan perjalanan bersama ke berbagai tempat sambil mengungkapkan apa-apa saja yang selama ini tersembunyi dalam benak masing-masing, ada kecaman, ada kepahitan, ada pula dialog-dialog spiritual yang akhirnya akan membuat Pilar menemukan kembali imannya yang hilang. Ketika akhirnya mereka menyadari tumbuhnya rasa cinta diantara mereka, terbesit ketakutan dihati Pilar ketika menyadari bahwa dalam diri sahabatnya itu terjadi suatu dilema ketika ia harus memilih memberikan cintanya secara total pada Tuhan dalam kehidupan biara atau pergi dari biara dan memberikan cintanya pada Pilar. Akhirnya di tepi sungai Piedra-lah puncak dari keseluruhan pencarian cinta mereka, di tempat ini mereka membahas masalah-masalah besar kehidupan dan merenungkan kembali seluruh hubungan asamara mereka sendiri.

Novel ini ditulis dengan bahasa yang puitis, sebuah kisah cinta yang dibalut dibalut dengan pergulatan iman dari kedua tokohnya, walau kedua tokoh di novel ini khayal tapi mereka menunjukkan pada kita tetnang kekuatan cinta dan tentang cinta Tuhan dalam hidup kita.

@h_tanzil