Saturday, June 30, 2007

Zaman Perunggu, Jilid 1 : Seribu Kapal

Judul : Zaman Perunggu, jilid 1 : Seribu Kapal
Judul Asli : Age of Bronze vol. 1 - A Thousand Ships
Penulis : Eric Shanower
Penerjemah : Lulu Wijaya
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Mei, 2007
Tebal : 225 hlm ; 1 cm

Genre : Novel Grafis

Coba sebutkan kisah mitologi Yunani apa yang paling populer ? Secara cepat mungkin dalam benak kita meluncurlah dua kisah y.i kisah Herkules dan kisah Perang Troya. Dari sekian banyak kisah dalam mitologi Yunani, Perang Troya merupakan kisah legenda yang paling banyak dikisahkan. Perang Troya adalah penyerbuan terhadap kota Troya yang terletak di Asia Kecil, oleh tentara Achaean (Yunani Mycenaean), yang terjadi setelah Paris menculik Helena dari suaminya Menelaus, raja Sparta.

Dari mana sebenarnya kisah Perang Troya berasal. Dalam kesasteraan kuno Yunani, kisah ini kerap muncul karena diangap merupakan salah satu peristiwa penting dalam mitologi Yunani. Dua karya yang mengisahkan Perang Troya yang paling terkenal adalah Iliad dan Odyssey karya Homer. Itupun sebenarnya tidak menceritakan kisah Perang Troya secara lengkap. Iliad berhubungan dengan tahun-tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odyssey menceritakan pulangnya Odyssey, salah satu pemimpin Achaea dari penyerbuannya ke Troy. Sedangkan kisah lainnya tersebar dalam fragmen-fragmen karya-karya sastra Yunani kuno lainnya.

Anehnya walau kisahnya sendiri telah berusia ribuan tahun, kisah Perang Troya masih menarik untuk terus diceritakan dan dihidupkan kembali dalam berbagai bentuk. Begitu banyak penulis, dramawan, sineas, seniman yang menulis kisah Perang Troya sesuai dengan versinya masing-masing, legenda ini telah ditambah-tambahi, diperindah, atau mengungkap hal-hal baru sehingga tak heran kisah terkenal ini banyak berubah dari versi aslinya. Dalam versi layar lebar rasanya kita masih ingat film kolosal yang berjudul “Troy” yang disutradarai oleh Wolfgang Petersen dan dimainkan oleh bintang-bintang besar Hollywod seperti Brad Pitt, Eric Bana, Diane Kruger, dll

Eric Shanower, komikus Amerika yang sebelumnya dikenal sebagai pembuat Oz graphic novels, tergerak untuk memvisualisasikan Perang Troya dalam bentuk komik ketika ia mendengarkan buku audio The March of Folly: From Troy to Vietnam karya Barbara W. Thucman. Perhatiannya terserap oleh salah satu bab mengenai Perang Troy. Dan semenjak itulah kisah Perang Troy selalu mengugah otot-otot kreatifitasnya sehingga iapun segera merlakukan riset sejarah Prang Troy. Ratusan buku dilahapnya, sadar bahwa komik Prang Troy akan memuat ribuan panel, Eric Shanower memutuskan untuk membuat komiknya menjadi tujuh buah jilid dibawah judul The Age of Bronze .

Seri pertama Age of Bronze - One Thousand Ships yang terjemahannya diterbitkan oleh Gramedia menjadi Seribu Kapal, Eric Shanower memulai kisahnya dengan menampilkan gambar Paris yang sedang tertidur ketika sedang menggembalakan kerbau-kerbaunya. Setelah membawa kerbau-kerbaunya pulang ke kandangnya. Paris yang tinggal bersama kedua orang tuanya di kaki gunung Ida didatangi oleh utusan raja dari Troy. Mereka ditugaskan mencari kerbau terbaik untuk dijadikan hadiah dalam pertandingan festival di Troy. Kebetulan Angelous (ayah angkat Troy) memiliki kerbau terbaik di seluruh desa Ida.

Walaupun Agelous merelakan kerbaunya dipersembahkan pada raja, namun Paris menolaknya. Karena tak kuasa menolak permintan Raja, akhirnya Troy memiliki ide untuk ikut dalam festival guna memenangkan pertandingan sehingga kerbau milik ayahnya bisa dimilikinya kembali.

Siapa yang menduga niat sederhana Paris berangkat ke Troy untuk memperoleh kembali kerbaunya ternyata memberikan dampak yang luar biasa pada sejarah dan legenda Yunani. Paris berangkat bersama Angelous menuju Troy dan memenangkan pertandingan, ketika kemenangannya ditentang oleh putra-putra Raja Priam (Raja Troy), Angelous menghadap Priam dan mengatakan bahwa sesungguhnya Paris adalah anak raja Priam yang dibuang ke hutan dan diasuh oleh Angelous. Paris dibuang karena menurut ramalan, jika Paris dibiarkan hidup ia akan membawa bencana bagi Troy.

Tanpa diduga, walau salah seorang anak Raja Priam mengingatkan kembali akan ramalan bahwa Paris akan membawa bencana bagi Troy, Paris diterima kembali ke lingkungan istana dan menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Saat itu Priam berniat untuk membawa kembali Hesione, saudarinya yang ditawan oleh Telamon dari Salamis. Paris mengusulkan diri untuk pergi ke Salamis untuk membawa Hesion pulang ke Troy. Namun alih-alih membawa Hesione pulang, Pram malah membawa Helen dari Sparta yang merupakan istri dari Raja Menelaus.

Tindakan Paris membuat berang Raja Menelaus, ia segera meminta kakaknya, Raja Agung Agamemnon untuk membantunya. Jauh hari sebelum Helen dinikahi oleh Menelaus, Helen pernah diperebutkan oleh 48 raja dan pangeran di seluruh daratan dan kepulauan. Akhirnya Helen dipinang oleh Raja Menelaus. Untuk menghindari peperangan akibat persaingan dalam memperebutkan Helen, para peminang bersumpah, siapapun yang karena Helen mengancam suaminya nanti, atau mengambil Helen dengan paksa, maka yang lainnya akan mengejar pelanggar ini dan menghukumnya.

Untuk itu Raja Agung Agamemmon segera mengumpulkan sekutu-sekutunya terutama mereka yang telah terikat sumpah untuk berangkat ke Troy dan membawa kembali Helen ke Sparta. Ketika itulah ini seorang peramal mengungkapkan bahwa orang-orang Achaea (sebutan untuk Raja Agung dan sekutu-sekutunya - sekarang Yunani) tak akan memenangkan pertempuran tanpa Achiles, putra Peleus.

Pencarian Achiles memakan waktu hampir dua tahun, hingga akhirnya Achiles bisa ditemukan dan orang-orang Achea dengan seribu kapalnya siap berangkat menuju Troy untuk membawa pulang Helen.

Di sinilah kisah Seribu Kapal berakhir. Seperti yang dijanjikan Eric Shanower, kelanjutan kisah Perang Troy akan bersambung di jilid-jilid berikutnya. Hingga kini dari 7 jilid yang direncanakan terbit, baru dua jilid yang terbit , Jilid 2 : Sacrifice telah terbit pada tahun 2004, dan jilid 3 : Betrayal – part one akan terbit di musim panas 2007 ini.

Seperti diungkap oleh Eric Shanower dalam ‘Sekilas Tentang Seribu Kapal’, komik Age of Bronze ini merupakan versi baru dari kisah Prang Troy. Walau tetap setia pada alur utama kisahnya kita akan melihat bahwa dalam karyanya ini Eric menghilangkan peranan dewa-dewa yang seharusnya memegang peranan penting dalam legenda dan mitologi Yunani. Tampaknya Eric berusaha merasionalisasi-kan peranan Dewa sehingga kisah Perang troy tampak terlihat lebih manusiawi. Eric hanya menyisakan mimpi dan penglihatan-penglihatan yang hingga sekarang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat modern. Langkah Eric ini mengingatkan kita pada Pramoedya yang dalam karya-karyanya selalu menyngkirkan hal-hal supranatural dan membuang mitos-mitos yang tidak relevan dengan dunia modern.

Tampaknya novel grafis ini dikerjakan dengan riset yang mendalam, Eric tentunya tak mau sembarangan untuk menampilkan detail dalam panel-panelnya guna menyajikan visualisasi kisah yang terjadi ribuan tahun yang lampau. Untuk itu ratusan buku dilahapnya. Buku ini memuat lebih dari seratus bibiliografi baik untuk alur cerita, tokoh-tokoh, dan gambaran umum mengenai peristiwa yang terjadi. Selain itu terdapat juga lampiran silsilah bangsa Achaea dan silsilah keluarga kerajaan Troy.

Atas risetnya yang sungguh-sungguh ini, tak heran jika akhirnya novel grafis yang dilukis dengan warna hitam putih, ini menjadi begitu detail dalam visualisasinya. Setidaknya apa yang dilukis oleh Eric dapat memberikan kita gambaran yang mendekati situasi dimana ksiah Perang Troy terjadi. Gambar-gambarnya indah, bersih dan tidak membuat mata menjadi lelah. Penempatan panel-panel gambarnya juga dinamis, sedikit banyaknya panel gambar dalam satu halaman disesuaikan dengan kebutuhan visualsiasi ceritanya.

Yang mungkin agak mengganggu dalam karya ini adalah ada begitu banyaknya nama-nama tokoh dijumpai dalam buku ini. Bagi Mereka yang tidak terbiasa membaca kisah-ksiah Yunani kuno hal ini tentu saja menimbulkan kebingungan. Untunglah daftar nama di bagian belakang buku ini cukup membantu untuk mengingatkan kita akan nama tokoh yang muncul dalam cerita.

Usaha Eric Shanower mengangkat kembali kisah Perang Troy dalam bentuk novel grafis patut dihargai. Apalagi jika ia sanggup menyelesaikan seluruh epos Perang Troy secara lengkap dalam ketujuh jilid bukunya kelak. Bukan tak mungkin nama Eric Shanower pun akan ikut menjadi legenda karena berhasil mengisahkan kembali sebuah legenda peperangan yang begitu menguras tenaga, waktu, penuh dengan air mata, nafsu, dan pengkhianatan .

Sejauh ini usaha Eric setidaknya telah membuahkan hasil, novel grafis Seribu Kapal meraih penghargaan Eisner Award, sebuah penghargaan untuk karya-karya komik dunia yang mungkin bisa disetarakan dengan anugerah Oscar bagi insan perfileman dunia. Tahun 2001, dan 2003 Eric Shanower dinanugerahi Eisner Award sebagai Best Writer/Artist untuk novel grafisnya serialnya : Age of Bronze.

Akhirnya, karya ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Visualsiasinya yang menarik, detail dan akurat setidaknya dapat memberikan kita gambaran yang mendekati situasi dimana kisah Perang Troy terjadi. Selain itu kisahnya yang menarik sepertinya akan menyentuh kemanusiaan kita yang paling mendasar, menyangkut masalah-masalah kemanusiaan yang abadi, tentang cinta, nafsu berahi, kematian, kehormatan dan jati diri.

@h_tanzil

9 comments:

Duma said...

Cihui! Tayang juga ini.

Memang keren yak graphic novel ini.

Aku memang dari dulu suka cerita-cerita Yunani (mitologi, sejarah).

Yang paling keren itu di sini si Shanower bisa buat ceritanya benar-benar manusiawi, dimana campur tangan dewa dewi tidak terlihat langsung.

htanzil said...

betul bo, tapi waktu kutanya pada RFM, pengamat komik indonesia, katanya komik ini biasa-biasa saja, bahkan orng indo pernah bikin komik dgn gbr yg mirip dengan Eric Shanower...

Duma said...

gak tahu deh kalo gambarnya, tapi ceritanya asik....

karakter-karakternya bisa lebih manusiawi, gak sefantastis dalam mitologi ^.^

Kalau gambar? mungkin kalau gambar orang-orangnya sih emang tampak biasa, tapi detil-detil kayak baju, trus bangunan-bangunannya, waktu baca esai di bagian belakang, jadi kuperhatikan lagi.

htanzil said...

yap aku juga baca komik ini dua kali untuk menikmati gambarnya....ceritanya juga bikin aku agak pusing karena tak biasa membaca mitologi yunani yang saling terkait...

Duma said...

oo, aku sih bisa menikmati sekali... yah itu tadi, dari dulu sudah suka ama cerita mitologi yunani, hehehe

*dulu aku malah rajin bongkar-bongkar berbagai ensiklopedi --maklum, jaman dulu kan blon ada oom google dan mas wiki -- buat cari-cari cerita tentang para dewa-dewi dan pahlawan dalam mitologi yunani itu, hehehehe *

Jody said...

Helllow, aku sudah punya 1000 Kapal, menurutku sih sama dgn RFM (bukan Radio FM kan?)......komik ini biasa-biasa saja.

Dulu aku sudah lihat komik dg model gambar2 yang sama di komik serial Alkitab terbitan sebuah penerbit Kristen (BPK atau apa....)

htanzil said...

Butul...butul...mengingatkanku pada komik alkitab terbitan BPK GM kan...??? aku ingat, yg bikin HO Opusunggu.

Terus terang kalau aku ngebayangin cerita2 alkitab yg kebayang pasti gambar2 di komik alkitab tsb.

Jadi keunggulan Eric Shnower adalah dia berani bikin epos Perang Troy scr lengkap dlm bentuk komik hingga 7 jilid !!!!

Jody said...

Ya...butul itu, HO Opusunggu.

"Jadi keunggulan Eric Shnower adalah dia berani bikin epos Perang Troy scr lengkap dlm bentuk komik hingga 7 jilid !!!!"

Setuju! Selain itu, ada modifikasinya juga.

erwinprima said...

thx for the beautiful review, kang..
ini sama sekali bukan review sederhana.